Selain Kopi Sianida Jessica Wongso, Ini 3 Kasus Besar yang Ditangani Krishna Murti

Suara.com - Sosok Krishna Murti, yang pernah menjadi atasan Ferdy Sambo, ternyata memiliki peran penting dalam kasus 'kopi sianida' atau pembunuhan Wayan Mirna Salihin.

Terdakwa, Jessica Wongso, mengatakan Krishna Murti sempat memaksanya untuk mengaku sebagai pelaku pembunuhan. Padahal, pada saat itu proses sidang masih berjalan.

Pada saat itu, Krishna Murti menjabat sebagai Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya.

"Dia bilang begini, 'Kamu ngaku aja. Katanya CCTV-nya udah ada, kamu menaruh sesuatu di minumannya Mirna. Itu sudah di-zoom berkali-kali', dia bilang. 'Kalau kamu mengaku sekarang kamu nggak akan lah dihukum mati, seumur hidup juga saya akan nggak saya kasih, paling cuma 7 tahun. Lalu nanti dipotong-potong apa-apa. Paling kamu sebentar lagi keluar'," tutur Jessica Wongso pada 28 September 2016 di depan majelis hakim.

Pada saat itu, Jessica Wongso bingung harus bagaimana dalam menanggapi Krishna Murti.

Terlepas dari kasus tersebut, publik juga penasaran dengan kasus terkenal yang ditangani Krishna Murti. Apa saja? Ini dia.

1. Bertugas di PBB

Krishna Murti pernah bertugas sebagai staf Prencanaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada 2011. Ia hanya ditugaskan selama satu tahun.

Fakta ini pun sempat diceritakan kepada Jessica Wongso di hari yang sama ketika menyuruh perempuan 35 tahun itu untuk mengaku.

Baca Juga: Film Ice Cold Jessica Wongso Viral, Apa Kabar Arief Soemarko Suami Wayan Mirna Salihin?

2. Bom Sarinah

Nama Krishna Murti mulai melambung saat adanya tragedi bom Sarinah yang menewaskan ratusan orang pada 14 Januari 2016 silam.

Pada saat itu, Krishna Murti terlibat aksi baku tembak dengan pelaku teroris di Thamrin. Ia terkenal sebagai 'polisi ganteng' karena aksi heroik itu.

3. Kasus mafia bola Joko Driyono

Krishna Murti juga turut mengungkap mafia sepak bola mantan Katua Umum PSSI Joko Driyono, yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pengaturan skor pada 2019.

Krishna Murti menjabat sebagai Wakil Ketua Satgas Antimafia Bola, di bawah Brigjen Hendro Pandowo. Pada saat itu, ia sempat mengunggah foto yang menggambarkan situasi penggeledahan di apartemen Joko Driyono.