Suara.com - Ivan Gunawan nampaknya masih menyesalkan teguran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada dirinya yang dianggap berpakaian layaknya perempuan dalam acara Brownis Trans TV beberapa waktu lalu.
Ivan Gunawan merasa KPI memberinya teguran terkait perilaku dan penampilannya yang dinilai tidak pantas tampil di TV itu tanpa mendengarkan penjelasannya lebih dulu.
Karena itu, Ivan Gunawan merasa industri fashion tidak bisa diperkenalkan melalui tayangan TV di zaman sekarang.
Di sisi lain, Ivan Gunawan juga menilai penilaian KPI terhadap penampilannya kala itu juga suatu kemunduran.
"Jadi menurut saya mungkin jaman sekarang, industri fashion masuk TV kayaknya itu nggak relate deh. Karena, perkembangan mode mungkin teman-teman yang mengerti fashion sesungguhnya melihat teguran dari KPI itu sebagai kemunduran sih," kata Ivan Gunawan.
Padahal, Ivan Gunawan beranggapan trend fashion sesungguhnya itu tidak ada batasan. Apalagi, kala itu desainer kondang ini tampil sesuai dengan tema acara TV-nya hari itu adalah kembali ke tahun 60-an.
"Menurut aku, fashion there is no limit gitu. Pada waktu itu juga aku pakai karena konsep tema hari itu adalah back to 60's," ujar Ivan Gunawan.
Karena itu, Ivan Gunawan sudah memastikan pakaian yang dikenakannya kala itu sudah sesuai dengan hasil risetnya terkait trend fashion tahun 60-an secara global, bukan hanya di Indonesia.
"Saya tahu lah tentang fashion. Jadi, harusnya apa yang saya pakai itu berdasarkan research. Apa sih yang terjadi di tahun 60-an, makanya saya bilang di postingan saya itu tahun 60-an tentang trend fashion, bukan tahun 60-an ada di Indonesia," ujar Ivan Gunawan.
Baca Juga: Tidak Diberi Waktu Klarifikasi, Ivan Gunawan: KPI Matikan Karakter Saya
Sebab, Ivan Gunawan paham trend fashion masyarakat Indonesia tahun 60-an mungkin tak seperti dirinya karena tidak melek mengenai mode.
"Kalau tahun 60-an di Indonesia mungkin nggak ngerti tentang trend fashion seperti itu," ujarnya.
Ivan Gunawan pun merasa teguran KPI terhadap penampilannya itu juga telah menjatuhkan dan mematikan karakternya sebagai seorang desainer yang menekuni industri fashion.
Karena itu, desainer kondang ini memilih untuk berhenti berkarir di industri hiburan dan kembali fokus di industri fashion yang telah mengharumkan namanya.
"Jadi, karena ada teguran tersebut menurut saya itu sudah menjatuhkan dan mematikan karakter saya. Saya akhirnya memutuskan udah fokus berkarir di fashion dan berhenti di program TV tersebut," tuturnya.
Sayangnya dilansir dari Instagram @lambegosiip, sejumlah warganet tetap menilai Ivan Gunawan sosok yang keras kepala dan enggan menerima teguran karena terus-menerus mengungkit masalah tersebut tanpa berusaha memperbaiki.
Berita Terkait
-
Tak Masalah Keluar TV, Ivan Gunawan Klaim Sudah Dikenal sampai Luar Negeri Berkat Fesyen
-
Ivan Gunawan Masih Mau Tampil di Program TV Setelah Kena Tegur KPI, Tapi Ada Syaratnya
-
Sempat Pamitan, Ivan Gunawan Akhirnya Kembali ke Brownis
-
Beda Respon Fuji dan Aaliyah Massaid Setelah Bertemu dengan Pinka Hapsari, Pilih Unggah Momen Ini
-
Tak Canggung Satu Kerjaan dengan Thariq Halilintar, Fuji Ungkap Alasannya
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Sinopsis The Legend of Aang: The Last Airbender, Tampilkan Aang Versi Dewasa
-
4 Fakta Menarik Film Merias Mayat yang Bakal Tayang 2026, Reza Rahadian Jadi Jenazah
-
Rating Drama Korea Pro Bono dan Surely Tomorrow Bersaing, Mana yang Lebih Seru?
-
Renegades: Tim Navy SEALs Nekat Curi Emas Nazi 27 Ton di Dasar Danau, Malam Ini di Trans TV
-
Danur: The Last Chapter Tayang 2026, Prilly Latuconsina Hadapi Teror Terakhir Bareng Zee Asadel
-
Gandeng Dua Maestro Legendaris Malaysia, Puspa Indah Hidupkan Kembali Hits "Madah dan Kerenah"
-
Ngidam Sultan Ala Lesti Kejora, Mau Bangun Restoran Hingga Rumah Bersalin
-
Deretan Serial dan Film Marvel yang Bertema Natal, Mana Favoritmu?
-
10 Tahun Setia Jadi Risa di Danur, Ini Alasan Prilly Latuconsina Tolak Banyak Tawaran Film Horor
-
Era Sinetron Belum Mati, Loyalitas Ibu-Ibu di Daerah Jadi Penolong