Suara.com - Andovi da Lopez buka suara soal aksi viralnya menyoroti keputusan Mahkamah Agung (MA) untuk mengubah batas usia kepala daerah jelang Pilkada 2024. Ia menilai tidak ada yang salah dengan tindakan tersebut.
"Gue cuma mengeluarkan isi hati dan pendapat. Sebagai warga Indonesia yang peduli dengan kondisi negara, ya gue punya hak untuk berbicara dong," ujar Andovi da Lopez di FX Sudirman, Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Andovi da Lopez merasa punya tujuan jelas di balik kritiknya ke MA. Oleh karenanya, sah-sah saja untuk Andovi menyampaikan hal itu.
"Enggak ada salahnya vokal, asal tujuannya jelas. Tujuan gue kan juga bukan untuk menyakiti orang lain, tapi mencari apa yang paling baik untuk Indonesia," kata lelaki 30 tahun ini.
"Siapa pun memang punya hak untuk maju sebagai representatif negara, asal mengikuti aturan. Tapi, gue sebelnya sama penggantian syarat-syarat tertentu untuk beberapa hal," katanya melanjutkan.
Andovi da Lopez bahkan meyakini bahwa banyak pihak yang sebenarnya sependapat. Hanya saja, mereka tidak berani mengutarakan itu.
"Menurut gue, itu enggak kontroversial. Gue yakin banyak kok yang setuju, tapi pada takut ngomongin itu," tutur adik Jovial da Lopez ini.
Tak lupa, Andovi da Lopez menegaskan lagi bahwa kritik yang ia sampaikan bukan atas dasar permintaan siapa pun.
"Gue bukan Anak Abah, bukan Salam Metal, bukan kubu Prabowo-Gibran. Gue enggak dibayar siapa pun untuk ngomong apa pun," ucap Andovi da Lopez.
Baca Juga: Selain Andovi da Lopez, Bintang Emon Juga Kritik Putusan Batas Usia Kepala Daerah
"Ngomong kayak gini itu malah rugi, enggak ada keuntungannya sama sekali. Yang ada justru brand takut, bingung kenapa Andovi jadi aktif. Jadi kalau kalian merasa gue dapat keuntungan pribadi dari situ, tidak ada sama sekali," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Andovi da Lopez melalui sebuah video di Instagram baru-baru ini mengkritik keras keputusan MA mengubah batas usia kepala daerah jelang Pilkada 2024. Kebijakan itu disinyalir bertujuan untuk memuluskan langkah pihak tertentu dalam pencalonan diri sebagai pemimpin daerah.
"Kita nggak bisa mengubah peraturan untuk menyesuaikan kepentingan satu pihak. Itu tidak masuk akal, dan kita tidak boleh terus-menerus mengulanginya," ucap Andovi da Lopez, yang versi aslinya memakai Bahasa Inggris.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Bukan untuk Diet, Ternyata Ini Alasan Baskara Mahendra Pilih Jadi Vegetarian
-
Sering Usil, Fadil Jaidi Ungkap Momen Pak Muh Marah Besar Gara-Gara Candaan Berbahaya
-
Helwa Bachmid Ungkap Derita yang Dialami Saat Mengandung Anak Habib Bahar Bin Smith
-
Sarwendah Pamer Dibelikan Mobil Baru Usai Ditagih Debt Collector
-
Gokil! Bonnadol Tampil Fasih Berbahasa Indonesia di Fan Meeting Jakarta
-
Mimpi Besar Atta Halilintar Usai Gaet Legenda Timnas, Kini Incar Kolaborasi dengan Messi dan Ronaldo
-
Penampilannya Bikin Pangling, Deswita Maharani Ungkap 'Ritual' Boiyen Jelang Nikah
-
Profil Helwa Bachmid, Model yang Viral Usai Mengaku Istri Siri Habib Bahar
-
Dibongkar Indro Warkop, Banyak Aktor Top Mundur Perankan Dono
-
Raisa Siapkan Konser Tunggal Lagi di 2026, Usung Konsep yang Beda