Bagaimana ia harus menghadapi dirinya sendiri, sebagai seorang ibu tunggal yang mengalami kekerasan? Mungkin pertanyaan tersebut yang terbenam dalam pikiran Madina setiap kali ia termenung.
Karakter Madina dalam film ini memperlihatkan bahwa menjadi ibu tunggal bukan sekadar persoalan peran ganda. Menjadi ibu tunggal berarti menyisihkan emosi yang menghantui kehidupanmu demi menyambung kehidupan putrimu.
Menjadi ibu tunggal memposisikan Madina sebagai sosok yang berupaya memastikan putrinya hidup dengan aman, secara finansial maupun emosional. Meski harus dibayar dengan mengabaikan luka-luka kekerasan seksual.
Madina melanjutkan hidupnya dalam keheningan, hingga keheningan tersebut dibuyarkan oleh pengakuan mengiris hati dari sang adik. Adik laki-lakinya adalah seorang penyintas kekerasan seksual seperti Madina.
Kekerasan seksual diterima ketika adiknya masih belia dari seorang pria yang disebut sebagai keluarga. Kekerasan tersebut diketahui oleh neneknya dan neneknya memilih bungkam selama bertahun-tahun.
Pada titik ini lah, character development dari Madina menjadi semakin menarik. Alih-alih bertapa dalam keheningan, Madina memperjuangkan keadilan untuk adiknya.
Madina mempermalukan sepupunya (pelaku kekerasan seksual) di depan istri yang baru dinikahi, anggota-anggota keluarga yang bersulang, dan tamu undangan yang datang untuk bersenang-senang.
Madina tidak memperlakukan adiknya seperti ia memperlakukan dirinya sendiri. Madina memastikan adiknya bisa berlari ke pelukan seorang kakak dan berlindung di sana. Madina bersuara atas apa yang tidak bisa disuarakan oleh adiknya.
Seperti kata pepatah, kita bisa diam ketika orang lain menyakiti kita, namun tidak dengan menyakiti orang yang kita cintai.
Baca Juga: Review Film Pengantin Setan, Inikah Rasanya Jadi Istri yang Dicintai Jin?
Garis cerita dalam film Madina dipaparkan dengan detail sebab jiwanya berada di sana. Respons yang diberikan oleh karakter utama maupun karakter pendukung, dalam menyikapi kekerasan seksual adalah pantulan dari realitas itu sendiri.
Ada yang diam, ada yang menerima, dan ada yang pura-pura tidak mengetahuinya. Ada yang melanjutkan hidup tanpa tahu ke mana harus berlari, dan ada yang menawarkan kehangatan kala tak menemukan rumah pelarian untuk diri sendiri.
Realitas yang lain adalah bahwa kekerasan seksual bisa terjadi kepada siapapun dan dilakukan oleh siapapun. Mengapa disebut realitas? Sebab film ini mengambil kisah nyata dari aktris utama Madina, Madina Akylbekova.
Madina Akylbekova menjelaskan bahwa memerankan karakternya sendiri sebagai seorang penyintas kekerasan seksual, melibatkan emosi-emosi pribadi. Namun emosi-emosi tersebut berhasil ditempatkan dengan tepat, sesuai dengan pesan yang dibawa oleh film ini.
"Ini bukan tentang aku. Ini tentang banyak perempuan, yang bisa kita dukung, yang bisa kita beri keberanian untuk bersuara," terang Madina Akylbekova kepada Suara.com pada Minggu (24/11/2024) lalu.
Pengambilan gambar serta penataan emosi pun tidak bisa dipisahkan dari peran sang sutradara sekaligus sahabat Madina, Aizhan Kassymbekova. Sedari awal, Aizhan menetapkan batas bagi Madina sebagai seorang pemilik kisah dan seorang karakter.
Berita Terkait
-
Bird of A Different Feather: Mengoyak Tabir Pendidikan Inklusif dalam 95 Menit
-
Deretan Karya Sineas di Alternativa Film Awards and Festival 2024 yang Mencuri Perhatian Dunia
-
Kelahiran Alternativa untuk Komunitas dan Masa Depan Industri Film Indonesia
-
Alternativa Film Festival by Indrive Perdana Umumkan Pemenang Alternativa Film Awards 2024
-
Perayaan Kreativitas: Alternativa Film Awards & Festival 2024 Dibuka Bersama Refleksi Hak-Hak Disabilitas
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
Terkini
-
Jakarta World Cinema 2025 Dibuka, Filmmaker Lokal hingga Internasional Meriahkan Gelaran
-
NCT Dream Tutup Konser 2 Hari di JIS dengan Janji Album Baru dan Pujian Buat Rempah Indonesia
-
Konser Hari ke-2 NCT Dream Bikin Heboh, Member Ngomong Pakai Bahasa Indonesia dan Puji Fans Imut
-
Rayakan 5 Tahun Pacaran dengan Dul Jaelani, Tissa Biani: Sampai Tuhan Mempersatukan Kita
-
Kelewat Ramah, Viral Lagi Video Prilly Latuconsina Bagi-Bagi Nomor Ponsel Pribadi ke Fans
-
Konser NCT Dream di JIS Hari ke-2 Makin Panas, Jeno dan Jaemin Pilih Buka Baju
-
Sebut Azka Corbuzier Jomblo, Deddy Corbuzier Jodohkan dengan Maysha Jhuan
-
Venna Melinda Berubah Sikap Saat Ditanya Hubungan Verrell Bramasta dan Fuji
-
Venna Melinda Klarifikasi Unggahan Soal Anak Durhaka, Sindiran Buat Anak?
-
Taylor Swift Sewa Rumah Demi Hadiri Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco