Suara.com - Penahanan Nikita Mirzani akhirnya direspons Yolo Ine, salah satu sahabat sang artis. Ia sangat terkejut saat pertama mendapat kabar Nikita ditahan bersama sang asisten, Mail Syahputra.
"Oh, iya, kaget," ungkap Yolo Ine saat membesuk Mail di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (10/3/2025).
Yolo Ine tak menyangka, ada orang yang bisa memenjarakan Nikita Mirzani. Selama ini, Nikita memang dikenal licin saat berkonflik dengan lawannya di kepolisian.
"Wah, ternyata beneran ditahan. Jadi ya kaget aja gitu," terang Yolo Ine.
Namun, Yolo Ine tidak berani berkomentar soal kasus pemerasan Reza Gladys yang menyeret Nikita Mirzani dan Mail Syahputra. Ia mengaku tak tahu masalahnya sejak awal.
"Saya no comment kalau soal kasusnya. Saya nggak tahu apa masalahnya dari awal," kata Yolo Ine.
Hanya saja, Yolo Ine tetap menyayangkan kenapa masalah Nikita Mirzani dengan Reza Gladys harus berujung penahanan. Status Nikita sebagai ibu tiga anak jadi salah satu alasannya tidak mendukung penahanan itu.
"Ya menyayangkan sih," keluh Yolo Ine.
Baca Juga: Doktif Buka Suara soal Pemerasan Reza Gladys: Nikita Mirzani Jadi Saksi Kunci?
Sampai hari ini, Yolo Ine belum bertemu Nikita Mirzani. Ia belum mendapat akses untuk membesuk, karena harus dengan izin dan pendampingan kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid.
"Kalau mau ke Niki itu, harus lewat bang Fahmi. Tadi udah kontak bang Fahmi, katanya lagi di Surabaya," jelas Yolo Ine.
Sebagai informasi, Reza Gladys melaporkan dugaan pemerasan pada 3 Desember 2024. Dari situ, muncul nama Nikita Mirzani hingga Mail Syahputra yang ditetapkan sebagai tersangka.
Nikita Mirzani dan Mail Syahputra dituding memeras Reza Gladys sampai Rp4 miliar. Uang tersebut diminta keduanya sebagai syarat menghapus ulasan negatif produk kecantikan milik sang dokter.
Nikita Mirzani dan Mail Syahputra dikenakan Pasal 27B ayat (2) dan Pasal 45 ayat (1) UU No. 1 Tahun 2024 tentang ITE dengan ancaman 6 tahun penjara, Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman 9 tahun penjara, serta Pasal 3, 4 dan 5 UU No. 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dengan ancaman 20 tahun penjara.
Berita Terkait
-
Kaleidoskop 2025: Deretan Artis Masuk Penjara, dari Nikita Mirzani hingga Onadio Leonardo
-
Hukuman Nikita Mirzani Diperberat: Vonis Banding Naik Jadi 6 Tahun?
-
Kaleidoskop 2025: Kasus Artis Terheboh yang Menyita Perhatian Publik
-
Kalah Tingkat Banding, Hukuman Nikita Mirzani Diperberat Jadi 6 Tahun Penjara
-
Tak Panik, Nikita Mirzani Tetap Santai Hadapi Ancaman Tuntutan Reza Gladys
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Debut Jadi Sutradara, Iko Uwais Sumbangkan Hasil Penjualan Tiket Film Timur untuk Korban Bencana
-
Soundrenaline 2025: Revolusi 'Sana-Sini' yang Menghidupkan Denyut Nadi Musik Indonesia
-
Di Balik Layar Film Modual Nekad: Totalitas Gisel, Hijab 'Natal' Gempi hingga Strategi Gading Marten
-
Shooting Star, Sebuah Surat Cinta untuk Kehilangan yang Belum Usai dari Eileen Pandjaitan
-
Sinopsis Film Semua akan Baik-Baik Saja: Disutradarai Baim Wong, Reza Rahadian Jadi Pemeran Utama
-
Disebut Simpanan Ridwan Kamil, Ini Sosok Safa Marwah Sahabat Dinar Candy
-
Deretan Drama Korea Kim Woo Bin, Pernah Jadi Jin Ajaib!
-
Film Malam 3 Yasinan: Debut Menantang Shalom Razade dan Hamish Daud
-
Deretan Drama Korea Genre Komedi Romantis Sepanjang 2025, Bisa Ditonton di Netflix!
-
Sinopsis His & Hers, Kisah Jurnalis Ungkap Kasus Pembunuhan Penuh Misteri