Deretan Kontroversi Willie Salim, Terbaru Konten Rendang Hilang

Suara.com - Nama Willie Salim kembali ramai diperbincangkan, masih berkaitan dengan kontennya di media sosial.

Kali ini Willie menuai kritik pedas ketika membuat konten rendangnya dicuri warga Palembang.

Willie langsung meminta maaf dan mengaku dirinya yang kurang persiapan dalam memasak rendang dari bahan 200 kilogram daging.

Ini bukan kali pertama konten Willie menuai kontroversi. Simak deretan kontroversi Willie Salim berikut ini.

1. Ambisi Kalahkan Mr Beast

Ambisi Willie Salim mengalahkan konten kreator asal Amerika, Mr Beast, membuatnya meminta dukungan masyarakat Indonesia.

Kala itu jumlah followers TikTok Willie hampir mencapai 58 juta sehingga ia merasa semakin dekat dengan impiannya.

Sedangkan TikTok Mr Beast sudah mencapai 100,6 juta followers dengan kekayaan mencapai USD 100 juta.

Dengan mengalahkan Mr Beast, Willie merasa akan mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia.

Namun pernyataan Willie Salim justru menuai kritik pedas dari netizen, salah satunya Ferry Irwandi.

Baca Juga: Usai Bobon Santoso, Ustaz Derry Sulaiman Sebut Denny Sumargo Sampai Hotman Paris Bakal Mualaf

Menurut Ferry, jumlah followers yang banyak bukan menjadi patokan kesuksesan sebuah akun.

Jumlah followers yang banyak juga hanya akan menjadi kebanggaan pribadi, bukan negara.

Willie Salim lantas meminta maaf apabila belum pantas membawa nama Indonesia.

Kendati begitu, Willie akan terus berjuang untuk menggapai mimpinya mengalahkan Mr Beast.

Pada Maret 2025, jumlah followers akun TikTok Willie Salim terpantau mencapai angka 68 juta.

2. Singgung Mental Pengemis

Ferry Irwandi juga membongkar kebohongan Willie Salim yang mengaku mendapatkan Rp1 miliar setiap live TikTok.

Kebohongan itu mudah dibuktikan Ferry dengan menghubungi kontak bisnis Willie untuk menanyakan rate untuk live.

Rate Willie Salim untuk satu jam live TikTok ternyata 'hanya' Rp35 juta, jauh dari angka Rp1 miliar yang ia gembar-gemborkan.

Ferry juga mengkritik pernyataan Willie 'zero to hero'. Ia meminta Willie jujur apabila berasal dari keluarga berada, bukan memulai dari nol.

Namun identitas orangtua Willie Salim sendiri belum diketahui pasti.

Yang bikin Ferry makin geram, Willie pernah menyebut masyarakat Indonesia memiliki 'mental pengemis'.

Willie pun mengaku tak nyaman, sampai takut keluar rumah, karena seolah diharuskan terus berbagi.

Bahkan ada followers Willie yang nekat minta handphone ke rumahnya, hingga namanya dicatut untuk menipu.

Menurut Ferry, Willie ikut andil dalam membentuk mental pengemis yang disebutnya serta ketidaknyamanan yang ia rasakan.

Sebab Willie sendiri yang membentuk citra dirinya sebagai konten kreator giveaway di media sosial.

3. Konten Rendang Hilang di Palembang

Willie Salim awalnya membuat konten memasak rendang dari seekor sapi seharga Rp50 juta untuk masyarakat Palembang.

Namun saat Willie ke toilet beberapa menit saja, rendang yang belum matang sepenuhnya itu ludes diambil warga.

Wilie menunjukkan ekspresi syok ketika rendang dengan berat sekitar Rp200 kilogram itu hilang dalam waktu sangat singkat.

Konten Willie mengenai rendangnya hilang membuat pengguna media sosial menghujat warga Palembang.

Lambat laun terungkap dugaan settingan. Salah satunya pernyataan polisi yang menyebut tim Willie tidak mencegah warga mengambil rendang.

Willie pun disebut sengaja meninggalkan area agar rendangnya diambil warga.

Tidak adanya video yang merekam warga keroyokan mengambil rendang menambah dugaan peristiwa itu hanya konten settingan.

Willie Salim lantas meminta maaf kepada warga Palembang yang jadi dipandang buruk oleh masyarakat Indonesia secara luas.

Willie mengaku salah karena kurang persiapan dalam membuat rendang yang jumlahnya tidak sedikit.

Kekasih Vilmei tersebut sebenarnya juga tidak kecewa, sebaliknya, justru senang melihat antusias warga Palembang yang luar biasa terhadap rendangnya.

Oleh sebab itu, Willie berharap pengguna media sosial tidak menyalahkan warga Palembang lagi.

Itu dia deretan kontroversi Willie Salim selama menjadi konten kreator. Bagaimana pendapatmu?

Kontributor : Neressa Prahastiwi