Suara.com - Ketika yang diteriakkan melalui kata tidak didengar, mungkin kita perlu rehat sebentar.
Rehat tidak berarti berhenti memperjuangkan hak-hak yang diintimidasi, maupun yang tidak pernah dipenuhi.
Melainkan menunjukkan bahwa sebagai rakyat, kita memiliki kehidupan yang dijalani di tengah negara yang tidak mengasihi.
Rehat Seperti Apa yang Kita Perlukan?
Pertanyaannya adalah rehat seperti apa yang kita perlukan.
Bagi Suara.com, itu adalah musik.
Musik merupakan bahasa yang universal, dan siapa pun, di mana pun, kapan pun bisa menikmatinya.
Bahkan seorang ahli filsafat asal Jerman, Schopenhauer meletakkan musik di tingkat yang paling tinggi dari bahasa-bahasa universal yang ada.
Bahasa universal yang sering dikenal adalah seni, yang di dalamnya terkandung musik. Schopenhauer juga memandang musik sebagai sarana bagi kita, manusia untuk keluar dari ‘tirani’.
Baca Juga: PlayStation: The Concert, Konser Musik Game Ikonik Epik!
Tentu saja, kita tidak berharap tirani yang dimaksudkan oleh Schopenhauer menjelma dalam tubuh Indonesia.
Atau mungkin, dalam diri pemangku pemerintahan saat ini, yang jangan kan memuaskan, justru sibuk memakan hati rakyat.
PHK di mana-mana, asuransi kesehatan belum terjamin, program makan gratis yang berujung keracunan, hingga RUU TNI yang keberpihakannya meresahkan rakyat.
Rakyat jelas tidak bahagia. Untuk secuil kebahagiaan, rakyat yang adalah kita, memerlukan musik.
Kita mendengarkan musik ketika bekerja, kita mendengarkan musik ketika bercengkerama.
Kali ini, kita mungkin memerlukan musik sebagai pelipur lara di tengah negara yang tidak baik-baik saja.
Tag
Berita Terkait
-
Remake Film Mendadak Dangdut: Apa yang Berubah?
-
'Mendadak Dangdut' Reboot: Dari Pop ke Dangdut, Siap Digoyang?
-
OM Lorenza Milik Siapa? Viral Lawan Arus di Tengah Gempuran Dangdut Koplo
-
6 Rekomendasi Outfit Funky Ala OM Lorenza, Jadul tapi Kece Abis!
-
Bikin Nostalgia Bawa Lagu Dangdut Klasik, Intip Taksiran Tarif Manggung OM Lorenza
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Kritik Korupsi Lewat Musik, Jimma Hariesda Rilis Album Gapai Indonesia Emas 2050
-
Yesaya Abraham Bocorkan Adegan Paling Bikin Kaget di Sinetron Beri Cinta Waktu
-
4 Film Dean Fujioka Mantan Suami Vanina Amalia Putri Bos Sido Muncul, Termasuk Orang Ikan
-
Cerita Adhisty Zara Debut Sinetron Beri Cinta Waktu
-
Lebih Brutal dari Film Pertama, Ini 5 Fakta Kenapa Black Phone 2 Begitu Mengerikan
-
Celine Evangelista Tanpa Hijab di Film Danyang Wingit, Begini Penjelasannya
-
Industri Komedi Buka Pintu: Bintang Emon Beberkan Ikhtiar Jemput Bola Komika Perempuan
-
Film Suka Duka Tawa, Suara Baru Komedi dari Sudut Pandang Perempuan
-
Kisah Reza Rahadian Kecil Jadi Tukang Potong Rumput karena Kesulitan Ekonomi
-
Bukan Cuma Ngobrol, Rayn Wijaya Bongkar Trik Jaga Mood Yesaya Abraham di Lokasi Syuting