Suara.com - Habib Jafar membagikan pengalamannya usai menonton film Jumbo.
Tak sendirian, pendakwah tersebut mengajak para pengikutnya di kampung untuk bersama-sama nonton film animasi terlaris se-Asia Tenggara itu.
"Saya ajak follower saya di kampung untuk ikut nonton bareng. Karena kebetulan film-film Indonesia bagi saya lagi bagus-bagus," kata Habib Jafar dikutip dari akun Instagram pribadinya pada Sabtu (18/4/2025)
Usai menyaksikan Jumbo, Habib Jafar mengaku kagum karena banyak sekali nilai-nilai positif yang bisa diambil dari film produksi Visinema itu.
"Ada setumpuk nilai keren di film animasi anak negeri yang bikin kita bangga ini," imbuhnya
"Ada nilai perlawanan pada bullying yang memang menjadi satu dari tiga dosa besar pendidikan kita, yaitu, bullying, intoleransi, dan kekerasan seksual," katanya menyambung.
Beberapa isu yang ada di Indonesia seperti fatherless juga menjadi salah satu isu yang disorot oleh pendakwah kelahiran Bondowoso itu.
"Juga ada isu fatherless yang juga disorot yang memang salah satu problem di Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Sukses Besar, Ryan Adriandhy Mau Rilis Film Jumbo Versi Directors Cut?
Pelajaran soal moral juga tak luput menjadi nilai-nilai positif dalam Film garapan Ryan Adriandhy itu.
"Ada juga nilai moralitas tentang amanat atas janji agar ketika dewasa nanti anak tak munafik pada janji- janjinya," kata Habib Jafar.
"Terselip juga nilai Jihad Al Akbar (jihad besar) alias kesatriaan melawan ego," ujarnya menyambung.
Momen saat Don yang egois karena tak mau mendengar pendapat para sahabatnya juga tak luput dari sorotan pendakwah tersebut.
"Eh ada juga tentang pentingnya mendengar: karena kita sering diajari dan diapresiasi soal membaca, menulis, menghitung, dan bicara, tapi tidak dengan mendengar," katanya.
Isu-isu sosial hingga mancanegara, menurut Habib Jafar, juga menjadi salah satu pelajaran dalam film Jumbo.
"Juga tentang perlawanan pada mafia tanah yang kita bisa relevansikan ke mana-mana.Baik masalah mafia tanah di negeri ini, hingga perampasan tanah di Palestina oleh musuh kita semua," ujar pria 37 tahun itu.
Ada juga nilai-nilai Islami yang diceritakan saat adegan Don membantu sahabat hantunya, Meri, mempertahankan makam kedua orang tuanya.
"Bagi saya film ini juga beririsan dengan nilai keislaman kita karena ada perjuangan menjaga makam lantaran memang kita meyakini bahwa yang sudah wafat itu bisa masih hidup," kata habib berdarah Madura itu
Film Jumbo
Apresiasi yang diberikan untuk film Jumbo tak lepas dari sosok di balik film animasi tersebut
Habib Jafar juga memuji sang sutradara, Ryan Adriandhy, yang berperan memajukan industri Tanah Air.
"Saya juga mengapresiasi karena kayaknya ini satu langkah maju lagi dari stand up comedy Indonesia, yaitu berperan dalam memajukan animasi Indonesia," katanya.
"Setelah komedi, mereka ikut memajukan industri film, televisi, dan lain-lain. Bahkan ikut bantu saya dalam industri nasihat alias dakwah," ujar Habib Jafar.
Terlepas dari pujian yang dilontarkan, Habib Jafar juga mengaku memiliki beberapa kritik yang akan disampaikan untuk film Jumbo.
Namun ia memilih menyimpannya untuk disampaikan nanti di saat yang tepat.
"Terakhir, apakah ada catatan kritikan untuk film Jumbo? Tentu ada! Tapi ceritanya nanti aja buat masukan ke depannya. Sekarang kita fokus mendukung dulu karena ini capaian terbaik bagi animasi Indonesia," tutupnya.
Unggahan Habib Jafar mendapatkan respons beragam dari warganet.
"Saya setuju di slide terakhir. Bukan gak ada kritik untuk film ini, tapi lebih ke mendukung film animasi Indonesia jauh lebih baik, alih-alih menaruh banyak catatan," kata akun @adru***
"Tapi sayangnya gak ada scene warung Madura bib," komen akun @sri1***
"Keren bib, mengapresiasi tanpa menjelekkan," komen akun @went**
Kontributor : Rizka Utami
Berita Terkait
-
Pencipta Lagu Selalu Ada di Nadimu, OST Jumbo yang Menggema di Gereja Katedral Semarang
-
Apresiasi Film Jumbo yang Menginspirasi Animasi Indonesia
-
Terus Melesat, Jumbo Masuk 10 Besar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
-
10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Jumbo Urutan Berapa?
-
Peringkat Terbaru Film Indonesia yang Tayang saat Lebaran, Norma Makin Tergelincir?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
5 Fakta Menarik Tempest, Drakor Comeback Kang Dong Won Setelah 21 Tahun
-
Diduga Depresi, Rumah Britney Spears Berantakan hingga Dipenuhi Kotoran Anjing
-
Deva Mahenra Sering 'Selingkuh' di Film, Mikha Tambayong Takut Jadi Kenyataan?
-
Palestina Terus Diserang, Mark Ruffalo dan Ratusan Pekerja Film Hollywood Boikot Israel
-
Sinopsis The Long Walk, Film Bertahan Hidup Dalam Kompetisi Mematikan
-
5 Film Wakili Indonesia di Oscar, Terbaru Sore: Istri dari Masa Depan
-
Kenapa The Exit 8 Wajib Ditonton? Film Horor Jepang Paling Mencekam 2025
-
5 Fakta Film Pangku, Debut Reza Rahadian sebagai Sutradarayang Mendunia
-
Melanie Subono Semprot Wakil Ketua DPRD Jabar yang Keluhkan Tunjangan Rumah Rp71 Juta
-
Dari Film Yakin Nikah, Enzy Storia Ungkap Pelajaran Penting Sebelum Menikah dari Film