Mereka mendatangi David dengan dalih ingin mengembalikan kartu pelajar, namun berakhir dengan kekerasan berat.
Motif dari perbuatan keji tersebut berasal dari informasi sepihak yang diterima Mario dari seorang perempuan yang menyebutkan bahwa David melakukan hal tidak pantas terhadap AG.
Tanpa melalui klarifikasi yang matang atau proses hukum, Mario memutuskan mengambil tindakan sendiri.
Setelah membawa David ke luar rumah temannya di kompleks Grand Permata, Jakarta Selatan, Mario mulai menginterogasi korban.
Interogasi itu berujung menjadi aksi pemukulan brutal yang direkam oleh Shane Lukas.
Dalam video yang tersebar luas di media sosial, Mario terlihat menendang kepala David dan melakukan selebrasi seperti pemain bola usai mencetak gol.
Tindakannya yang penuh kesadaran ini menegaskan bahwa penganiayaan tersebut dilakukan secara sengaja dan tidak menunjukkan empati sedikit pun.
Seorang warga setempat menjadi saksi mata penganiayaan tersebut. Dia segera memanggil suaminya untuk meminta pertolongan dan melaporkan kejadian itu ke aparat keamanan serta pihak rumah sakit.
Akibat penganiayaan itu, David Ozora mengalami cedera otak serius yang dikenal dengan Diffuse Axonal Injury (DAI), menyebabkan dia koma dan harus menjalani pemulihan jangka panjang.
Baca Juga: Mario Dandy Akan Disidang di Kasus Pencabulan, Ayah David Ozora: Akhirnya...
Cedera ini berdampak pada kemampuan intelektual serta perkembangan sosial emosionalnya.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bahkan menyatakan bahwa jika efek cedera ini bersifat permanen, maka David bisa dikategorikan sebagai penyandang disabilitas.
Proses hukum terhadap para pelaku menghasilkan vonis yang cukup berat.
Mario Dandy dijatuhi hukuman 12 tahun penjara dan diminta membayar restitusi senilai lebih dari Rp25 miliar kepada David.
Shane Lukas menerima hukuman 5 tahun, sedangkan AG, sebagai anak di bawah umur, dijatuhi vonis 3,5 tahun dan telah bebas bersyarat sejak Agustus 2024.
Film Ozora hadir sebagai cerminan bahwa kekerasan, ketika dilakukan oleh mereka yang merasa berkuasa, bisa menjadi ancaman nyata terhadap keadilan dan kemanusiaan.
Berita Terkait
-
Kado HUT RI untuk Mario Dandy: Terpidana Kasus Penganiayaan David Ozora Terima Remisi 6 Bulan
-
Menyikapi 'Film Ozora - Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel'
-
Harga Rubicon Mario Dandy Turun Rp 100 Juta, Belum Ada yang Berminat
-
Pangkas Harga Rubicon Mario Dandy hingga Ratusan Juta, Jaksa: Hanya Satu Orang yang Ikut Lelang, Itu pun...
-
Rubicon Mario Dandy Dilelang, Hasilnya Akan Diserahkan ke Keluarga David
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Ngeri, Pandji Pragiwaksono Ungkap Show-nya Ditonton Intel, Ketahuan Gara-gara Ini...
-
Suara Iqbaal Ramadhan Jadi Sorotan: Dulu Merdu, Sekarang Bikin Kaget
-
Daftar Line Up Synchronize Fest Hari Kedua, Ada Wali Band, AADC, Jamrud hingga Guruh Gipsy
-
Azizah Salsha Masih Masa Iddah, Orangtua Malah Mengajak Jalan-Jalan ke Jepang
-
Ikuti Jejak Yai Mim, Sahara Juga Temui Dedi Mulyadi, Warganet: Haus Validasi!
-
Deddy Corbuzier Akhirnya Bicara soal Isu Perceraian, Semprot Humas PA Jaksel
-
Daripada Berkoar di Medsos, Tokoh Muda Tangsel Ajak Leony Vitria Diskusi: Perlu Kita Selesaikan...
-
Letto Sulap Lagu Sandaran Hati Jadi Koplo di Synchronize Festival 2025
-
Ashanty Dilaporkan Mantan Karyawan, Diduga Dalangi Perampasan Aset
-
Richard Lee Cecar Hasan Nasbi: Jadi Komisaris BUMN karena Kedekatan atau Utang Jasa?