Mumpung Lagi di Jakarta, Pemain Film Blood Brothers: Bara Naga Berburu Kuliner Indonesia

Suara.com - Sejumlah pemain film asal Malaysia Blood Brothers: Bara Naga, yakni Sharnaaz Ahmad dan Andy Teh beserta Co Director Abhilash Chandra, melakuan promo di Indonesia. 

Di sela promosi film, mereka tak ingin melewatkan kesempatan untuk mencicipi makanan asli Indonesia. Sharnaaz Ahmad, Andy Teh dan Abhilash Chandra kompak memberikan pujian buat Nasi Padang yang mereka santap.

"Hari pertama kita sudah ke Nasi Padang Pagi Sore. Ayam goreng, rendang, dendeng, semua saya makan," kata Andy Teh saat bercerita di kantor Suara.com, Jakarta pada Kamis, 12 Juni 2025.

Abhilash Chandra menambahkan, "Nasi Padang memang sedap. Andy itu mencoba dengan satu lauk, terus (nambah) tiga, empat. Sedap, memang sedap."

Selain Nasi Padang yang menjadi favorit, Sharnaaz Ahmad menambahkan satu menu lagi, yaitu nasi goreng.

"Nasi goreng Indonesia, tetap yang terbaik, di dunia. Sebab, saya cuma dapatkan (rasa) nasi goreng di Indonesia. Mana saja yang jual nasi goreng, mau di jalan, di atas jalan, di atas angin, di bangunan, tetap sedap nasi gorengnya," kata Sharnaaz Ahmad.

Sharnaaz Ahmad bahkan memberikan rekomendasi nasi goreng enak menurutnya. "Saya makan nasi goreng buntut di Royal Jakarta Clubhouse. Nasi goreng buntutnya, fly," canda aktor asal Malaysia ini.

Selain berburu kuliner Indonesia, para aktor ini juga tidak lupa tujuan awal mereka, mempromosikan film Blood Brothers: Bara Naga.

Karena itu, mewakili pemain yang lain, Sharnaaz Ahmad berharap film Blood Brothers: Bara Naga bisa mendapat sambutan meriah di Indonesia, sama seperti di negara asalnya, Malaysia.

Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Blood Brothers: Bara Naga Jadi Film Box Office di Malaysia

"Terus datang (ke bioskop) karena kita membutuhkan dukungan rakyat Indonesia," kata sang aktor.

Sebagai gambaran, Blood Brothers: Bara Naga mengangkat kisah Ghaz (Sharnaaz Ahmad), seorang pembunuh bayaran dengan masa lalu yang bekerja di bawah bimbingan mentornya, Dato' Zul (Wan Hanafi Su).

Namun, kehidupan Ghaz berubah drastis ketika sang mentor ditemukan tewas secara brutal dan semua bukti mengarah kepada Ariff (Syafiq Kyle), sahabat yang ia anggap seperti saudara sendiri. Ariff, yang selama ini menjadi pengawal pribadi Dato’ Zul, dituduh sebagai pengkhianat.

Selain dari segi cerita, para aktor ini juga totalitas dalam berakting. Andy Teh contohnya, ia yang merupakan mantan atlet taekwondo harus melakoni adegan selama 26 jam.

"Ada satu scene di mana kita syuting hampir 26 jam hanya untuk satu fight scene dan satu menit," kata Andy Teh.

Ia menjelaskan, jadi saat penonton melihat adegan laga tersebut selama satu menit, mereka menghabiskan total 26 jam untuk proses. Tujuannya agar setiap angle terlihat sempurna.

"Memang penat, tapi memuaskan," ucap aktor yang piawai jujitsu serta muay thai ini.

Andy Teh yang merupakan mantan atlet taekwondo dan menguasai beberapa macam bela diri, mengungkapkan, ada perbedaan jauh antara bertanding di lapangan dengan syuting film action.

"Saya pernah menjuarai Jujitsu, taekwondo, MMA, Muay Thai dan boxing. Bila kita adalah seorang atlet, berkompetisi tiga ronde sekira 15 menit, selesai," kata Andy Teh.

"Tapi, bila kita bertarung di film, bisa (menghabiskan waktu) 26 jam. Jadi itu bukan sesuatu yang mudah," imbuhnya membandingkan.

Penasaran seperti apa adegan yang dilakukan Andy Teh di film Blood Brothers: Bara Naga? Saksikan selengkapnya di bioskop Indonesia.