Namun, bukan berarti Pandji Pragiwaksono membenarkan sikap Fadli Zon dalam membantah isu pemerkosaan massal saat kerusuhan 1998.
Fadli Zon tetap dilihat Pandji melakukan kesalahan besar, karena tidak memikirkan perasaan mereka-mereka yang mungkin saja memang menjadi korban.
"Sebenarnya, kalau ditanya kesalahan Fadli Zon yang paling nyata adalah, pernyataan itu diungkap tanpa memikirkan perasaan orang yang memang merupakan korban," kata Pandji.
"Tidak susah untuk menemukan orang yang menjadi korban. Walaupun harus gue akui, tidak mudah juga untuk mereka maju ke permukaan dan mengungkapkan ceritanya. Ya, ini berkaitan dengan masa lalu," ujarnya.
Pandji Pragiwaksono berharap, mereka yang benar-benar jadi korban pemerkosaan di tahun 1998 mau buka suara, setidaknya di hadapan Fadli Zon saja.
"Harapan gue sih, kekesalan mereka terhadap Fadli Zon, membuat korban-korban ini berani untuk speak up dan bilang di depan Fadli Zon secara langsung, 'yang lo bilang isapan jempol dan cuma cerita, gue ini adalah korbannya'," imbuh Pandji.
Lewat tindakan tersebut, setidaknya mereka yang benar-benar jadi korban bisa menyodorkan buktinya langsung ke Fadli Zon.
"Gue ragu sih, Fadli Zon bisa bilang, 'ya itu juga lo kan cerita doang'. Enggak mungkin sih kalau di depan orangnya langsung," ucap Pandji.
Baca Juga: Imbas Sebut Pemerkosaan Massal 98 Cuma Rumor, DPR Segera Panggil Menbud Fadli Zon
Tag
Berita Terkait
-
Imbas Sebut Pemerkosaan Massal 98 Cuma Rumor, DPR Segera Panggil Menbud Fadli Zon
-
Ungkap Adanya Pemerkosaan Massal 1998, Aktivis Ita Fatia Nadia Dibentak Wiranto: Kamu Pembohong!
-
Ita Fatia Dampingi Korban Termuda Pemerkosaan Massal 1998, Umurnya Baru 11 Tahun
-
Sebut Fadli Zon Bohongi Publik Terkait Pemerkosaan Massal, Ita Fatia Diancam Dibungkam sampai Mati
-
Giliran Menteri HAM Natalius Pigai Bikin Gaduh soal Pemerkosaan Massal 1998
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
Terkini
-
Profil Davika Hoorne, Pemeran Hantu Ikonik di Pee Mak yang Baru Saja Menikah
-
Deretan Pemain Film Whats Up with Secretary Kim? Versi Indonesia
-
Netizen Dikit-Dikit Ajak Boikot, Kini Malam 3 Yasinan Film Hamish Daud Jadi Sasaran
-
Kritik Keras Kunto Aji Usai Soeharto Jadi Pahlawan: Zaman Edan!
-
Kini Jadi Pahlawan Nasional, Berikut Deretan Film yang Berkisah Tentang Soeharto
-
Disuruh 'Tebalkan Dompet' Usai Pisah, Sabrina Chairunnisa Tegaskan Biasa Beli Apapun Sendiri
-
Jadi Relawan di Yordania, Nabilah Eks JKT48 Sempat Dilarang Ayah
-
Ariel NOAH Cs Geruduk DPR, Minta Polemik UU Hak Cipta Tak Berlarut-larut
-
Fahmi Bo Diperbolehkan Pulang Usai Jalani Operasi Batu Empedu, Ucapkan Terima Kasih kepada Perawat
-
Live dari Dalam Penjara, Nikita Mirzani Kembali Edukasi soal Skincare