Konsep filosofis utamanya adalah waktu. Dengan memberlakukan tenggat waktu yang ketat—matahari terbit—film ini memaksa karakter (dan penonton) untuk menghargai setiap momen yang berlalu.
Waktu bukan lagi konsep abstrak, melainkan entitas nyata yang memberikan nilai pada pengalaman mereka. Ini adalah perayaan dari "hidup di saat ini" atau carpe diem.
Keputusan Celine untuk turun dari kereta adalah sebuah lompatan eksistensial. Ia memilih pengalaman otentik daripada rencana yang aman.
Film ini juga secara cerdas menggunakan kematian sebagai latar untuk mengapresiasi kehidupan.
Saat mereka berjalan di Friedhof der Namenlosen (Pemakaman Orang Tak Bernama), diskusi tentang kefanaan hidup justru membuat koneksi mereka terasa lebih hidup dan mendesak.
Seperti yang dikatakan Celine, "I guess when you're young, you just believe there'll be many people with whom you'll connect with. Later in life, you realize it only happens a few times."
"Saya kira saat Anda masih muda, Anda hanya percaya akan ada banyak orang yang akan Anda temui. Di kemudian hari, Anda menyadari bahwa hal itu hanya terjadi beberapa kali," kata Celine.
Meskipun kutipan ini lebih menonjol di sekuelnya, benih pemikiran ini sudah tertanam di sini.
Mereka sadar bahwa momen seperti ini langka, dan karena itu, sangat berharga.
Baca Juga: 5 Film Indonesia Adaptasi Lagu, Komang Jadi yang Terlaris
Kerentanan, Idealisme, dan Topeng Sosial
Secara psikologis, Before Sunrise adalah sebuah studi kasus tentang kerentanan dan bagaimana menjadi orang asing justru memfasilitasi keterbukaan.
Karena tahu mereka mungkin tidak akan pernah bertemu lagi, Jesse dan Celine bisa melepaskan topeng sosial yang biasa mereka kenakan.
Mereka bebas menjadi versi paling jujur dari diri mereka sendiri, mengungkapkan ketidakamanan, impian-impian naif, dan pandangan-pandangan filosofis tanpa takut dihakimi oleh lingkungan sosial mereka.
Film ini juga merupakan potret sempurna dari idealisme masa muda.
Mereka berdua berada di awal usia dua puluhan, sebuah fase di mana dunia terasa penuh dengan kemungkinan tak terbatas.
Berita Terkait
-
5 Film Indonesia Adaptasi Lagu, Komang Jadi yang Terlaris
-
Ulasan Film The Black Phone: Penculikan Misterius Laki-Laki Bertopeng
-
3 Film Lawas Korea yang Dibintangi Kim Tae Hee, Bikin Nostalgia!
-
Bagi-bagi BBM Gratis, Andre Taulany Malah Kepincut Sedan 90an Toyota Great Corolla
-
4 Rekomendasi Film Lawas yang Punya Efek Visual Memukau, Melampaui Zamannya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Soundrenaline 2025 Gebrak Medan: 4 Lokasi Jadi Saksi Festival Musik Multi-Genre di Jantung Sumatera!
-
Bak Karyawan di Rumah Sendiri, 2 Artis Ini Terima Nafkah dari Suami Pakai Sistem Reimburse
-
24 Tahun Berlalu, Begini Kondisi Terbaru Rumah Tao Ming Tse Meteor Garden
-
Viral dan Raih AMI Awards, Lagu Tabola Bale Telah Mengubah Hidup Seorang Siprianus Bhuka
-
Remake Berbagi Suami Sedang Disiapkan, Masih Tentang Sudut Pandang Perempuan
-
Sinopsis Pro Bono: Drakor Hukum Baru Jung Kyung Ho Sebagai Pengacara, Siap Tayang di Netflix!
-
Momen Tak Terduga di AMI Awards 2025: Raisa Lari Terbirit-birit, Kru sampai Ikutan
-
Sinopsis Air Mata Mualaf: Acha Septiasa Jatuh Cinta dengan Islam, Ditentang Ayah yang Pendeta
-
Sinopsis The Chronology of Water: Debut Penyutradaraan Kristen Stewart
-
Promo Menarik Nonton Film Agak Laen Menyala Pantiku di XXI dan CGV untuk yang Mau Ngirit