Film dan Series Marvel yang Perlu Ditonton Sebelum The Fantastic Four: First Steps

Suara.com - The Fantastic Four: First Steps tayang di bioskop Indonesia pada 23 Juli 2025 dan menjadi salah satu rilisan paling dinanti dari Marvel Studios tahun ini.

Film ini menandai debut Marvel’s First Family dalam Marvel Cinematic Universe (MCU) dan membuka fase baru, yakni Phase 6.

Tapi pertanyaannya: apakah kamu perlu menonton film atau serial Marvel sebelumnya agar paham alur ceritanya?

Jawabannya, secara resmi: tidak perlu. Presiden Marvel Studios, Kevin Feige, telah menegaskan bahwa First Steps merupakan titik awal yang benar-benar baru.

"Tidak ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum menonton film ini. Ini adalah dunia baru dengan karakter baru," ungkap Feige dalam konferensi pers terbaru.

Namun bagi kamu yang ingin menyelami lebih dalam, memahami sejarah panjang Fantastic Four di layar lebar bisa memperkaya pengalaman menonton.

Ditambah lagi, kamu bisa melihat gaya penyutradaraan Matt Shakman yang sebelumnya sukses dengan WandaVision.

Berikut ini panduan tontonan yang bisa kamu nikmati sebelum menyaksikan The Fantastic Four: First Steps.

1. Fantastic Four (2005)

Baca Juga: Review Patriots Day: Saat Mark Wahlberg Jadi Polisi di Tengah Teror, Tayang Malam Ini di Trans TV

Film pertama ini memperkenalkan kita pada Reed Richards, Sue Storm, Johnny Storm, dan Ben Grimm.

Mereka adalah empat ilmuwan yang mendapat kekuatan super setelah terkena radiasi kosmik dalam sebuah misi luar angkasa.

Disutradarai oleh Tim Story, film ini menampilkan Ioan Gruffudd, Jessica Alba, Chris Evans, dan Michael Chiklis sebagai anggota Fantastic Four, dengan Julian McMahon sebagai musuh utama, Victor Von Doom.

Meskipun versi ini tidak terkait langsung dengan MCU, film ini memberikan gambaran awal tentang dinamika tim dan asal-usul kekuatan mereka.

2. Fantastic Four: Rise of the Silver Surfer (2007)

Sekuel ini memperkenalkan sosok Silver Surfer dan mengisyaratkan ancaman Galactus, sang pemakan dunia.

Unsur kosmik dalam film ini memiliki kemiripan tematik dengan First Steps, yang juga akan mengangkat ancaman besar dari luar angkasa.

Laurence Fishburne mengisi suara Silver Surfer, dan keempat pemeran utama kembali beraksi.

Meskipun tidak dianggap film terbaik oleh kritikus, cerita ini tetap menarik bagi penggemar Marvel klasik.

3. Fantastic Four (2015)

Reboot ini menampilkan pendekatan berbeda dengan tokoh-tokoh yang lebih muda dan latar cerita yang lebih gelap.

Kali ini, mereka mendapatkan kekuatan setelah menjelajahi dimensi lain. Film ini dibintangi oleh Miles Teller, Kate Mara, Michael B. Jordan, dan Jamie Bell.

Meskipun gagal secara kritik dan komersial, versi ini bisa jadi referensi untuk melihat bagaimana karakter Fantastic Four berkembang dalam berbagai interpretasi sinematik.

4. WandaVision (2021)

Tidak ada hubungan langsung antara WandaVision dan First Steps, tapi serial ini penting karena diarahkan oleh Matt Shakman, sutradara First Steps.

Gaya visual, ritme penceritaan, dan nuansa retro-futuristik di WandaVision memberi gambaran tentang pendekatan kreatif Shakman dalam membangun dunia Fantastic Four yang baru.

Serial ini juga menunjukkan keberanian Marvel mengeksplorasi format dan tone yang berbeda, sebuah indikasi bahwa First Steps bisa menjadi tontonan yang menyegarkan dalam jagat MCU.

Meskipun Thunderbolts menampilkan pesawat luar angkasa milik Fantastic Four dalam adegan post-credit, tapi tidak diwajibkan nonton film ini.

Thunderbolts sendiri lebih berfokus pada tim anti-hero dari semesta utama MCU dan tidak memengaruhi jalannya cerita di First Steps.

Buat kamu yang belum pernah mengikuti MCU sekalipun, The Fantastic Four: First Steps adalah titik masuk yang sempurna.

Namun jika ingin menikmati sensasi nostalgia dan melihat bagaimana karakter ini berevolusi di layar lebar, tiga film Fantastic Four sebelumnya dan WandaVision bisa jadi pemanasan yang menarik.

Jadi, siap-siap menyambut keluarga super dari Marvel ini di bioskop! Jangan lupa, The Fantastic Four: First Steps tayang mulai 23 Juli 2025 di Indonesia.

Kontributor : Chusnul Chotimah