Raup Untung Triliunan Dalam Waktu 2 Minggu, Kapan Demon Slayer Infinity Castle di Indonesia?

Suara.com - Fenomena Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba kembali mengguncang, dan kali ini getarannya terasa begitu dahsyat dari Jepang hingga ke tanah air.

Film terbarunya, yang mengadaptasi babak paling ditunggu-tunggu, Infinity Castle Arc, sukses menciptakan tsunami finansial di box office Jepang.

Pertanyaannya kini bukan lagi soal apakah film ini akan sukses? Melainkan kapan giliran Indonesia?

Baru dua pekan sejak penayangan perdananya pada 18 Juli 2025, Demon Slayer Kimetsu no Yaiba  Infinity Castle Part 1 telah membuktikan diri sebagai monster box office.

Film ini berhasil mengantongi pendapatan spektakuler sebesar 12,8 miliar yen, atau setara dengan Rp1,4 triliun.

Angka gila-gilaan ini diraih dari penjualan lebih dari 9,1 juta tiket, sebuah pencapaian yang menegaskan dominasi absolut Demon Slayer di industri perfilman.

Bahkan sejak akhir pekan pertamanya, sinyal kesuksesan sudah terlihat jelas. Mengutip data dari situs Oricon, film ini langsung menarik 2,1 juta penonton hanya dalam tiga hari pembukaannya.

Kesuksesan instan ini langsung melambungkan Infinity Castle ke posisi ke-29 dalam daftar film terlaris sepanjang masa di Jepang, dan angkanya diprediksi akan terus menanjak.

Kesuksesan ini bukan tanpa alasan. Bagian pertama dari saga Infinity Castle langsung menyajikan salah satu pertarungan paling brutal dan emosional dalam seri ini.

Baca Juga: Sinopsis The Naked Gun, Aksi Konyol Liam Neeson dan Pamela Anderson di Layar Lebar

Duel sengit antara Iblis Bulan Atas Akaza melawan Tanjiro Kamado dan sang Hashira Air, Giyu Tomioka.

Para kritikus dan penonton memuji bagaimana studio Ufotable sekali lagi melampaui batas.

Kualitas animasi yang menakjubkan, penggunaan teknologi 3D yang imersif, serta musik latar yang menggetarkan jiwa disebut-sebut mampu memberikan pengalaman sinematik yang setara, bahkan melampaui pendahulunya yang legendaris, Mugen Train.

Ulasan positif membanjiri media sosial, dengan banyak penonton menyebut visual dan kedalaman emosi dalam pertarungan ini mampu membuat mereka menahan napas.

Ini bukan sekadar film animasi, melainkan sebuah karya seni visual yang dipoles hingga sempurna.

Kabar baiknya, penantian panjang para penggemar di Indonesia akan segera berakhir.