Suara.com - Di tengah hiruk pikuk isu sosial politik, film seringkali bukan hanya menjadi media hiburan semata, tetapi juga cerminan, kritik, bahkan suluh bagi perlawanan.
Bagi generasi milenial dan anak muda yang semakin sadar akan isu-isu di sekitar mereka, beberapa film berhasil melampaui perannya sebagai tontonan dan menjelma menjadi simbol perlawanan terhadap negara yang opresif.
Karya-karya ini, dengan latar distopia yang kelam atau realitas yang mencekam, menyajikan narasi tentang perjuangan individu atau kelompok melawan sistem yang korup dan totaliter.
Berikut tiga film simbol perlawanan ikonik yang resonansinya terus terasa hingga kini.
1. V for Vendetta (2005): Anarki, Ide, dan Topeng Guy Fawkes
"Beneath this mask there is more than flesh. Beneath this mask there is an idea, Mr. Creedy, and ideas are bulletproof."
Kutipan ikonik dari sang protagonis, V, ini menjadi inti dari keseluruhan film. V for Vendetta menggambarkan Inggris di masa depan yang berada di bawah cengkeraman rezim fasis dan totaliter bernama Norsefire.
Di tengah masyarakat yang hidup dalam ketakutan dan diawasi penuh oleh negara, muncul sosok misterius bertopeng Guy Fawkes yang menamakan dirinya "V".
V bukanlah menggunakan aksi-aksi teatrikal untuk membangkitkan kesadaran dan perlawanan rakyat. Ia tidak hanya melawan dengan kekerasan, tetapi juga dengan menyebarkan ide-ide tentang kebebasan dan perlawanan terhadap tirani.
Baca Juga: Review Film Speak No Evil, Sikap Diam yang Memberikan Masalah Baru
Topeng Guy Fawkes yang dikenakannya pun kini telah melampaui film dan menjadi simbol global bagi kelompok aktivis dan protes di seluruh dunia, dari gerakan Occupy hingga Anonymous.
Film ini dengan kuat menyampaikan pesan bahwa ide tidak bisa dibunuh dan setiap individu memiliki kekuatan untuk menentang penindasan.
2. The Hunger Games (2012-2023): Perlawanan dari Arena Mematikan
Serial The Hunger Games mungkin terlihat seperti film aksi remaja pada pandangan pertama, namun di baliknya tersimpan kritik sosial dan politik yang tajam.
Berlatar di negara Panem, di mana Capitol yang kaya dan berkuasa mengendalikan 12 distrik miskin, film ini menggambarkan bentuk penindasan brutal melalui "Hunger Games."
Setiap tahun, dua anak dari setiap distrik dipaksa untuk bertarung sampai mati dalam sebuah arena yang disiarkan langsung ke seluruh negeri sebagai hiburan dan pengingat akan kekuasaan Capitol.
Berita Terkait
-
7 Film James Cameron Berpenghasilan Terbesar yang Menjadikannya Miliarder
-
Totalitas Tanpa Batas: Deretan Aktor yang Rela Ubah Penampilan Demi Peran
-
Suicide Squad: Ketika Penjahat Jadi Pahlawan dalam Kekacauan yang Menghibur, Malam Ini di Trans TV
-
Cerita Michelle Ziudith dan Taskya Namya Syuting di Lokasi Mencekam Alas Roban
-
Tak Mau Kena Serangan Jantung, Fedi Nuril Jalani Medical Check Up Sebelum Main Film Bapakmu Kiper
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
10 Film Horor Terbaik 2025, Final Destination hingga Sinners
-
Satu Panggung, Raisa Ungkap Kesamaan dengan Ayu Ting Ting
-
7 Film James Cameron Berpenghasilan Terbesar yang Menjadikannya Miliarder
-
Trailer Stranger Things 5 Volume 2 Rilis, Ada Pertempuran Besar Lawan Vecna?
-
Cerita Michelle Ziudith dan Taskya Namya Syuting di Lokasi Mencekam Alas Roban
-
Sidang Cerai Eks Menpora Dito Ariotedjo dan Niena Kirana Digelar Perdana Akhir 2025
-
Sinopsis Film Hokum, Ketika Novelis Horor Terjebak dalam Teror Mengerikan
-
Bintangi 5 Judul Film Tahun Ini, Karier Ali Fikry Ternyata Dimulai dari Menari
-
Berlatar Tarkam, Film Bapakmu Kiper Bakal Hadirkan Fedi Nuril Hingga Ali Fikry
-
Suicide Squad: Ketika Penjahat Jadi Pahlawan dalam Kekacauan yang Menghibur, Malam Ini di Trans TV