Suara.com - Di tengah berbagai kontroversi yang menerpa, ada jalan terjal harus dilalui film animasi "Merah Putih One For All" untuk bisa menyapa penonton di layar lebar.
Sutradara Endiarto mengungkapkan, karyanya yang dibuat dengan semangat gotong royong ini sempat mengalami penolakan dari jaringan bioskop terbesar di Indonesia, XXI.
Bukan sebuah rahasia jika menembus bioskop sekelas XXI adalah tantangan besar, terlebih bagi film yang diproduksi secara independen tanpa dukungan finansial yang kuat. Endiarto dan timnya merasakan langsung proses tersebut.
"Kami melakukan standar biasa, surat, itu sampai ada penolakan, ada revisi, kita lakukan," kata Endiarto saat ditemui di kantornya di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Endiarto merinci bahwa penolakan awal tersebut diikuti dengan permintaan perbaikan teknis.
Pihak XXI menemukan ada beberapa aspek pada Digital Cinema Package (DCP) yang belum memenuhi standar mereka.
"Bukan ditolak, pertama ditolak, lalu revisi. Revisi DCP. Iya, ada yang suaranya over, ada yang ini. Ya kita perbaiki," jelasnya.
Beruntung, pintu belum tertutup sepenuhnya. Tim "Merah Putih One For All" diberi kesempatan untuk memperbaiki dan mengajukan kembali filmnya.
Endiarto pun sangat mengapresiasi pihak XXI yang pada akhirnya mau memberikan kesempatan bagi filmnya untuk tayang, meski dengan layar terbatas.
Baca Juga: Merah Putih One for All: Film Nasionalis atau Dagelan, 5 Faktanya Bikin Geleng Kepala
Endiarto menduga, pihak XXI kemungkinan memiliki semangat yang sama untuk ikut berpartisipasi memeriahkan HUT ke-80 RI.
"Kemungkinan, pertimbangan mereka juga mereka seperti kami kali. Melihat momen ini mereka ikut berpartisipasi, berkontribusi secara aktif mewarnai kemeriahan ini. Dengan cara apa? Ya XXI domainnya film ya dia memberikan layarnya, walaupun terbatas," tutur sang sutradara.
Perjuangan ini membuktikan bahwa tim produksi benar-benar bergerak sendiri tanpa ada "orang dalam" atau dukungan besar di belakang mereka.
"Karena kami bisanya gini, kita tidak ada supporting siapapun, backup siapapun enggak ada," imbuh Endiarto.
Seperti diketahui, film "Merah Putih One For All" diproduksi oleh Perfiki Kreasindo dan akan tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025.
Film animasi ini mengisahkan perjuangan delapan anak bangsa dalam menyambut kemerdekaan dan ditujukan untuk memeriahkan HUT ke-80 RI.
"Merah Putih One For All" menjadi sorotan di kalangan publik dan ramai menuai kritikan lantaran visualnya yang tidak begitu apik, hingga rumor budget Rp6,7 miliar yang kini sudah dibantah.
Tag
Berita Terkait
-
Kemenparekraf Klarifikasi Bantuan Dana Film Animasi Merah Putih: One For All
-
Sutradara Film Merah Putih One For All Ngarep Ajak Presiden Nonton Bareng
-
Kena Kritik Pedas, Animasi Merah Putih: One for All Tetap Tayang di Bioskop?
-
Sumbangsih Pemerintah untuk Film Merah Putih One For All: Cuma Ucapan Terima Kasih
-
Merah Putih One For All Tayang 14 Agustus 2025, Siap Saingi La Tahzan Hingga Tinggal Meninggal
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Ruben Onsu Ngaku Punya 'Kaki Tambahan' Saat Umrah Demi Bisa Cium Hajar Aswad
-
Feast Guncang CRSL Land Festival 2025, Ajak Doa untuk Palestina
-
Eza Gionino Coba Dagang Ponsel, Unit Rusak Sebelum 6 Bulan Langsung Diganti Baru!
-
Adrian Khalif Buka CRSL Land Festival 2025, Bawakan Lagu 'Alamak'
-
Coretan Wanda Hamidah dari Sisilia: Yang Kami Takuti, Kalian Diam Melihat Genosida
-
Ruben Onsu Pilih Hindari Konflik Selepas Peluk Islam: Dibawa Salat Aja
-
Jakarta World Cinema 2025 Resmi Dibuka, Sineas Lokal dan Internasional Tumpah Ruah
-
Jerome Polin Bagi Tips Terbaik Main Judi Slot Pakai Matematika: Kalau Kalian Mau Menang..
-
7 Film Indonesia Non-Horor Tayang di Bioskop Oktober 2025, Ada Karya PFN Loh!
-
Ibunya Tantrum Lagi Hina Arie Kriting, Indah Permatasari: Tolong Jangan Dihujat