Suara.com - Lucky Hakim yang saat ini menjabat sebagai Bupati Indramayu melepas ratusan bahkan ribuan ular untuk membasmi hama tikus di sawah.
Kebijakan tersebut rupanya justru membuat sejumlah petani merasa cemas, salah satunya Dalim.
Ia mengaku takut karena ular yang dilepas Lucky Hakim untuk membasmi tikus kemungkinan berbisa.
"Takut. Ya kan tidak tahu ular berbisa atau tidak," ujar Dalim yang disiarkan "Sapa Indonesia Siang" Kompas TV.
Kekhawatiran Dalim juga dibagikan akun Instagram @lambegosiip pada Senin, 18 Agustus 2025.
Menurut Dalim, kompos bisa menjadi solusi lain untuk membasmi tikus ketimbang melepas ular yang dikenal sebagai binatang berbisa.
"Kalo cara membasmi tikus pakai kompos. Harganya murah asal petani kompak," kata Dalim.
Di acara yang sama, Bupati Lucky Hakim kembali menjelaskan alasannya melepas ular sebagai solusi untuk membasmi tikus.
Baca Juga: Buntut Liburan ke Jepang, Bupati Lucky Hakim Disanksi 3 Bulan 'Magang' di Kemendagri
Lucky Hakim mengaku mendapat laporan bahwa petani menggunakan setrum listrik untuk membasmi tikus dan telah menelan banyak korban.
"Ada yang meninggal karena setrum listrik. Saya lihat data, ternyata selama tiga tahun terakhir, yang meninggal karena setruman listrik itu banyak," terangnya.
Sebagaimana diketahui, Lucky Hakim belum genap setahun menjabat sebagai Bupati Indramayu
Serangan tikus di Indramayu yang menyebabkan gagal tanam dinilai Lucky Hakim sudah sangat genting.
"Bukan cuma sedikit-sedikit, tapi sampai gagal tanam dan ini bukan cuma di satu dua kecamatan. Ini terjadi hampir rata," tutur Lucky Hakim.
Jumlah populasi tikus di Indramayu sangat besar lantaran predator alami seperti burung hantu, biawak, dan ular telah dibasmi.
Sebelum ular, Lucky Hakim pernah melepaskan burung hantu, tetapi kurang berhasil. Racun tikus pun dirasa tidak efektif.
"Sekitar tiga bulan yang lalu, kami melepas burung hantu dengan harapan bisa mengurangi jumlah tikusnya tapi nggak kekejar," beber Lucky Hakim.
"Karena burung hantu hanya berburu di saat malam dan tikus yang keluar. Sementara tikus berkembang biak sangat cepat," sambungnya.
Ular akhirnya dilepas dengan harapan dapat menjangkau tikus sampai ke liang yang ada di pinggir sungai dan galangan sawah.
Lebih lanjut, Lucky Hakim menegaskan bahwa ular yang dilepasnya tidak berbahaya.
"Saya cari ular asli, endemik Indramayu, salah satunya adalah ulang lanang sapi, bahasa latinnya Coelognathus radiatus," jelas Lucky Hakim.
Ular tersebut panjangnya hanya akan sampai 1,5 meter. "Kecil lah dan tidak berbisa. Dan dia itu asli habitatnya di Indramayu," imbuhnya.
Dengan melepas ular untuk memburu tikus, Lucky Hakim berharap dapat kembali menyeimbangkan populasi dan ekosistem di sawah.
Terkait ketakutan petani terhadap ribuan ular yang dilepasnya, Lucky Hakim mengakui kekurangannya dalam sosialiasi.
"Memang mungkin ini salah saya juga karena sosialisasinya tidak bisa benar-benar rata. Karena banyak juga petani-petani yang mungkin belum punya media sosial," kata Lucky Hakim.
Sosialiasi dengan jumpa pers serta mengundang sejumlah influencer dengan jutaan followers ternyata belum cukup efektif.
Dalam waktu dekat, Lucky Hakim akan kembali melepas 500 hingga seribu ular untuk 'mengamankan' 200 ribu hektar sawah di Indramayu.
Lucky Hakim pun berjanji akan menjalankan sosialiasi yang lebih efektif, bahkan mencontohkan gigitan ular ke tangannya.
"Ular itu tidak berbisa, tidak berbahaya bagi manusia, bahkan seandainya menggigit pun hanya goresan kecil," ucap Lucky Hakim.
"Mungkin nanti kita akan lakukan sosialisasi lebih giat lagi. Mungkin nanti saya contohkan supaya menggigit saya, nggak papa," lanjutnya.
Terakhir, mengenai pelepasan ular yang tidak dibarengi sosialiasi merata, Lucky Hakim merasa perlu terburu-buru untuk menghindari gagal tanam.
"Sekarang lagi musim tanam. Kasihan petani sampai gagal tanam. Mereka kan modalnya banyak yang pinjam. Makanya saya lepas ular secepat-cepatnya," pungkas Lucky Hakim.
Kontributor : Neressa Prahastiwi
Berita Terkait
-
Atasi Hama Tikus, Pemkab Indramayu Lepas 200 Ular dan Burung Hantu
-
Gebrakkan Lucky Hakim: Pasukan Ribuan Ular Dikerahkan Basmi Hama Tikus di Indramayu
-
Gebrakan Akhir Pekan Lucky Hakim, Sulap Alun-Alun Jadi Pesta Rakyat dan "Pabrik" Bintang Baru
-
Bantu Palestina, Lucky Hakim Dituding Riya dan Pencitraan
-
Lucky Hakim Geram 196 Mobil Dinas Indramayu Hilang: Ini Ujian Serius Bagi Saya
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Letto Sulap Lagu Sandaran Hati Jadi Koplo di Synchronize Festival 2025
-
Ashanty Dilaporkan Mantan Karyawan, Diduga Dalangi Perampasan Aset
-
Richard Lee Cecar Hasan Nasbi: Jadi Komisaris BUMN karena Kedekatan atau Utang Jasa?
-
The Cottons Bahas Isu Keracunan MBG di Synchronize Fest, Ada 'Perdebatan' Kecil
-
Aksi Hindia di Synchronize Fest 2025, Bendera Palestina Berkibar di Layar Besar
-
Nonton Foo Fighters, Soleh Solihun Terkesan dengan Gaya Interaksi Dave Grohl
-
Nunung Srimulat: Kalau Gak Ditangkap, Mungkin Saya Sudah Mati
-
Sinopsis dan Alasan Nonton Genie, Make a Wish: Drama Baru Kim Woo Bin dan Bae Suzy di Netflix
-
Belum Lunasi Pembayaran Pembelian Lahan, Taqy Malik Disentil Pakai Kisah Sahabat Nabi Muhammad
-
Dituduh Tabrak Lari Sampai Dicap Pembunuh, Nadya Almira Sampai Takut ke Alfamart