Alasan Logis Jerome Polin Kenapa Anggota DPR Pantas Dikritik

Suara.com - YouTuber kondang Jerome Polin Sijabat melontarkan kritik pedas terhadap para pejabat publik, khususnya anggota dewan.

Lelaki 27 tahun menyoroti isu tingginya gaji dan tunjangan yang diterima, yang menurutnya seringkali tidak sebanding dengan kontribusi yang diberikan kepada negara.

Pernyataan menohok ini ia sampaikan dalam sebuah perbincangan di kanal YouTube Suara Berkelas yang tayang pada Senin, 1 September 2025.

Awalnya, Jerome melihat bagaimana publik kerap memprotes besarnya pendapatan yang diterima oleh para pejabat.

Sedangkan dari sisi para pejabat, ia juga beberapa kali melihat adanya gestur tidak terbuka dengan kritik, lewat dalih bahwa gaji yang didapat sepadan dengan apa yang mereka kerjakan untuk negara.

Menanggapi hal itu, Jerome pun memberikan solusi sederhana bagi para pejabat yang merasa kinerjanya sudah maksimal dan menolak dikritik atas besarnya gaji mereka.

"Show, tunjukin lo kerja apa aja, hasilnya apa gitu. Masyarakat bakal oke-oke aja kok kalau misalnya melihat itu gitu," ujarnya.

Jerome menegaskan lagi bahwa masyarakat pada dasarnya tidak akan mempersoalkan gaji besar para pejabat, jika memang kontribusi yang diberikan kepada negara benar-benar sepadan.

"Kita nggak akan masalah kalau kontribusi lo itu segede gaji lo gitu," tegasnya.

Baca Juga: Jerome Polin Rangkum 17+8 Tuntutan Rakyat: Deadline Mendesak untuk Pemerintah dan DPR!

Jerome kemudian membuat perbandingan yang tajam dengan kondisi para guru di Indonesia, yang menurutnya memiliki peran vital bagi masa depan bangsa namun banyak yang belum mendapat bayaran setimpal.

"Sekarang gaji guru di Indonesia, oke, UMR gitu 4 juta, tapi kontribusinya untuk negara ini kan gede banget, untuk masa depan negara kita," jelasnya.

Bagi Jerome, ketimpangan ini lah yang menjadi salah satu rintangan utama dalam perjalanan bangsa mencapai cita-cita besarnya.

Ia lantas menyinggung soal visi Indonesia Emas 2045 yang terasa sulit digapai, jika masalah-masalah fundamental seperti ini terus terjadi dari tahun ke tahun tanpa ada solusi yang berarti.

"Gimana caranya itu kita ngomongin emas, kalau obstacle-nya itu banyak banget sekarang," pungkas Jerome.