Suara.com - Film Bel Canto yang dirilis pada tahun 2018, membawa penonton ke dalam sebuah drama penyanderaan yang intens namun mengharukan, di mana musik menjadi jembatan antara budaya dan kemanusiaan.
Diadaptasi dari novel laris Ann Patchett dengan judul yang sama, film ini disutradarai oleh Paul Weitz dan dibintangi oleh jajaran aktor ternama seperti Julianne Moore, Ken Watanabe, dan Christopher Lambert.
Bel Canto menawarkan eksplorasi yang mendalam tentang hubungan tak terduga yang terbentuk di bawah tekanan ekstrem, di mana seni dan empati mampu melampaui batas-batas konflik.
Sinopsis: Melodi di Balik Tembok Sandera
Kisah Bel Canto berlatar di sebuah negara Amerika Selatan yang tidak disebutkan namanya, di mana seorang industrialis Jepang, Katsumi Hosokawa (Ken Watanabe), mengadakan pesta mewah di kediaman wakil presiden untuk merayakan ulang tahunnya.
Bintang utama malam itu adalah Roxane Coss (Julianne Moore), seorang penyanyi opera sopran Amerika terkenal yang didatangkan khusus untuk tampil.
Hosokawa, seorang penggemar berat opera, sangat menantikan penampilan Coss.
Namun, di tengah kemegahan pesta, sekelompok teroris muda yang dipimpin oleh Comandante Benjamin (Tenoch Huerta) menyerbu kediaman tersebut, berniat menculik presiden negara itu.
Rencana mereka gagal karena presiden tidak hadir.
Baca Juga: Sinopsis Film Abadi Nan Jaya, Film Zombie Pertama Indonesia Siap Tayang di Netflix
Akibatnya, mereka menyandera para tamu yang tersisa, termasuk Hosokawa, Coss, penerjemah Hosokawa, Gen Watanabe (Ryo Kase), dan seorang duta besar Prancis, Simon Thibault (Christopher Lambert).
Seiring berjalannya waktu, para sandera dan penyandera dipaksa untuk hidup berdampingan dalam kondisi yang tidak pasti.
Ketegangan awal perlahan-lahan mulai mencair. Roxane Coss, dengan suaranya yang memukau, menjadi pusat perhatian.
Musiknya tidak hanya menghibur para sandera, tetapi juga menyentuh hati para penculik muda, yang sebagian besar belum pernah mengalami keindahan opera sebelumnya.
Sebuah ikatan tak terduga mulai terbentuk antara Hosokawa dan Coss, yang diperdalam oleh kecintaan mereka pada musik.
Hubungan ini menjadi salah satu pilar emosional film, menunjukkan bagaimana seni dapat menembus batasan bahasa dan budaya.
Berita Terkait
-
Sinopsis Film Abadi Nan Jaya, Film Zombie Pertama Indonesia Siap Tayang di Netflix
-
Sinopsis Film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih: Dilema Rujuk Pasangan Suami Istri
-
Sinopsis Film Tukar Takdir: Nicholas Saputra Jadi Satu-Satunya Korban Selamat Kecelakaan Pesawat
-
5 Fakta Film Korea No Other Choice, Rating 100% di Rotten Tomatoes dan Siap Dikirim ke Oscar
-
Sinopsis The Long Walk, Film Bertahan Hidup Dalam Kompetisi Mematikan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
15 Film Indonesia Tayang November 2025 di Bioskop, Ada Pangku hingga Agak Laen 2
-
Kelakar Jonathan Latumahina Usai Lihat Chicco Jerikho Jadi Dirinya di Film 'Ozora'
-
Gara-Gara Lapor Pak! Andhika Pratama Terbebani dengan Citra Lucu
-
Sinopsis Because There Is No Next Life, Drama Korea Terbaru Kim Hee Sun
-
Profil Sophie Turner, Mantan Istri Joe Jonas yang Kini Dikabarkan Dekat dengan Chris Martin
-
Di Balik Jeruji Besi, Eks Karyawan Ashanty Akhirnya Akui Gelapkan Uang Perusahaan
-
Sinopsis Sampai Titik Terakhirmu: Perjuangan Cinta Sehidup Semati Albi dan Shella
-
Getaran Batin Acha Septriasa Saat Ucap Syahadat di Film 'Air Mata Mualaf'
-
Pertentangan Batin Acha Septriasa, Antara Karier di Indonesia atau Kebahagiaan Anak di Australia
-
Sinopsis Film Penerbangan Terakhir: Cinta, Godaan, dan Gairah di Balik Kokpit