Entertainment / Film
Jum'at, 12 September 2025 | 21:30 WIB
Film Perempuan Pembawa Sial. (Instagram/filmperempuanpembawasial)
Baca 10 detik
  • Film horor "Perempuan Pembawa Sial" menuai antusiasme tinggi saat special screening.
  • Mengangkat mitos Jawa kuno tentang kutukan Bahu Laweyan.
  • Kutukan berasal dari dendam keluarga dan trauma masa lalu.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - IDN Pictures telah mengadakan special screening film "Perempuan Pembawa Sial" pada Kamis (11/9/2025) di Cinepolis, Lippo Plaza, Yogyakarta. Sinema genre horor ini rupanya menuai antusiasme tinggi, terbukti dari penuhnya kursi yang ditempati.

"Perempuan Pembawa Sial", yang disutradarai oleh Fajar Nugros, hadir dengan janji pengalaman sinematik yang memacu adrenalin dan sarat akan intrik mitologi.

Sejak menit pertama, film ini berhasil menciptakan atmosfer tegang yang sulit dilepaskan. Fajar Nugros meramu narasi yang bergerak cepat, tidak memberi jeda bagi penonton untuk bernapas lega.

Sensasi ketakutan terus-menerus dibangun melalui adegan-adegan yang tidak terduga, didukung oleh jump scare yang ditempatkan secara strategis, menjamin pengalaman horor yang menggigit dan membuat bulu kuduk berdiri.

Lebih dari sekadar menakuti, film ini mengangkat salah satu mitos Jawa kuno yang jarang dieksplorasi secara mendalam di layar lebar, yakni mitos Bahu Laweyan.

Mitos ini dipercaya menimpa perempuan dengan "beban" spiritual tertentu atau tanda lahir seukuran koin di bahu kiri, di mana setiap pria yang menjalin hubungan intim dengannya akan mengalami kematian tragis.

Penggabungan elemen horor supernatural dengan akar budaya lokal ini memberikan lapisan cerita yang kaya dan membedakan "Perempuan Pembawa Sial" dari film horor sejenis lainnya.

Sinopsis "Perempuan Pembawa Sial": Kutukan, Cinta, dan Dendam Keluarga

Kisah film horor terbaru ini berpusat pada Mirah, yang diperankan secara memukau oleh Raihaanun.

Baca Juga: 5 Serial Horor Underrated Warner Bros. Jarang Dibicarakan Tapi Bikin Susah Tidur

Mirah adalah seorang wanita muda yang hidupnya dihantui oleh sebuah kutukan mengerikan, yaitu setiap pria yang dekat dengannya, atau menjalin hubungan intim dengannya, selalu berakhir dengan kematian yang tragis.

Akibat kutukan ini, Mirah dijauhi oleh masyarakat sekitar dan terpaksa menjalani hidup dalam kesepian yang mendalam, terasing dari lingkungan sosialnya.

Namun, Mirah menolak menyerah pada nasib. Ia berjuang keras untuk menemukan penyebab di balik kutukan yang telah menghantuinya sejak lama.

Dalam pencariannya akan perlindungan dan penerimaan, Mirah menemukan secercah harapan di warung Padang milik Bana, yang diperankan oleh Morgan Oey.

Bana adalah sosok yang menerimanya apa adanya, tanpa prasangka buruk, dan seiring waktu, benih-benih cinta mulai tumbuh di antara mereka.

Saat hubungan mereka berkembang, tabir misteri mulai terkuak. Terungkap bahwa sumber kutukan Bahu Laweyan yang menimpa Mirah berasal dari dendam mendalam yang disimpan oleh saudara tirinya, Puti, diperankan oleh Clara Bernadeth.

Puti lah yang menurunkan kutukan mematikan itu kepada Mirah, memicu keinginan kuat Mirah untuk membalas dendam dengan cara yang penuh risiko.

Di balik nuansa mistis yang menyelimuti cerita, film ini juga dengan cerdas menggali dinamika tatanan keluarga dan luka masa lalu yang menjadi kunci konflik emosional.

Pilihan hidup Mirah kini bukan hanya tentang bagaimana menghadapi kutukan, tetapi juga tentang keberanian untuk mencintai di tengah bayangan takdir gelap yang siap menerpa.

Film Perempuan Pembawa Sial tidak hanya menawarkan sensasi ketakutan melalui jump scare, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan isu-isu stigma sosial dan trauma masa lalu.

Film ini telah mendapatkan apresiasi awal dengan meraih penghargaan Best Editing di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024.

Jadi, jika Anda penggemar film Indonesia yang menggabungkan horor, misteri, dan drama dengan sentuhan budaya lokal, jangan lewatkan "Perempuan Pembawa Sial" yang tayang di bioskop Indonesia mulai 18 September 2025

Load More