Entertainment / Gosip
Selasa, 16 September 2025 | 18:10 WIB
Devon Kei Enzo. [Instagram]
Baca 10 detik
  • Di usia 15 tahun, Devon Kei Enzo menjadi mahasiswa di tahun kedua di University of Melbourne.
  • Devon Kei Enzo telah berhasil melompati tiga tahun masa sekolah.
  • Devon juga tercatat sebagai anggota aktif Mensa Australia dan Mensa Indonesia, organisasi internasional bagi individu dengan IQ tertinggi. 
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Di tengah hiruk pikuk dunia pendidikan, nama Devon Kei Enzo muncul sebagai fenomena yang menginspirasi.

Pada usia yang baru menginjak 15 tahun, ketika sebagian besar remaja seusianya masih menikmati bangku Sekolah Menengah Pertama, Devon telah menapaki tahun kedua sebagai mahasiswa di University of Melbourne, institusi pendidikan bergengsi yang diakui sebagai universitas peringkat #1 di Australia dan #19 di dunia.

Pencapaian luar biasa ini bukan sekadar kebetulan, melainkan hasil dari ketekunan, kecerdasan, dan visi yang jauh melampaui usianya.

Devon Kei Enzo telah berhasil melompati tiga tahun masa sekolah, sebuah prestasi akademis yang mengukuhkan statusnya sebagai seorang prodigy.

Ia dijadwalkan untuk menyelesaikan studi sarjananya dari perguruan tinggi bergengsi ini pada tahun 2027, menandai tonggak penting dalam perjalanan akademisnya yang cemerlang.

Bersama kakaknya, Mischka Aoki, Devon Kei Enzo juga aktif menggerakkan program sosial "Sejuta Impian". [Instagram]

Sebelumnya, kecemerlangannya juga menarik perhatian University of Sydney, yang menawarinya tempat melalui program prestisius Dalyell Scholars, sebuah jalur khusus bagi mahasiswa berprestasi tinggi.

Namun, setelah melalui pertimbangan yang matang, Devon memantapkan hati untuk memilih University of Melbourne sebagai tempatnya menimba ilmu, sebuah keputusan yang kini terbukti menjadi langkah strategis dalam pengembangan dirinya.

Sebagai mahasiswa termuda di kelasnya, Devon tidak hanya menonjol karena usianya.

Dengan skor IQ yang lebih tinggi dari 0,1% populasi dunia, ia juga tercatat sebagai anggota aktif Mensa Australia dan Mensa Indonesia, organisasi internasional bagi individu dengan IQ tertinggi.

Baca Juga: Bukan Cuma Awkarin, 5 Artis Ini Juga Pilih Hengkang dari Indonesia Demi Cinta dan Karier

Minat Devon terhadap dunia bisnis dan hukum, telah tumbuh sejak ia berusia 13 tahun, saat ia mendapatkan pengalaman berharga di Amerika Serikat.

Pengalaman tersebut tidak hanya memperluas wawasannya, tetapi juga mengubah cara pandangnya terhadap dunia.

Bersama kakaknya, Mischka Aoki, Devon Kei Enzo juga aktif menggerakkan program sosial "Sejuta Impian". [Instagram]

Kini, tanpa mengurangi rasa cintanya pada matematika, ia memfokuskan studinya di bidang International Business and Commercial Law.

Dengan semangat membara, ia bercita-cita untuk mengaplikasikan pengetahuan akademisnya pada kompleksitas dunia nyata di masa depan, menjadikannya seorang pemimpin yang berbekal ilmu dan visi.

"Saya lahir di sini (Australia) 15 tahun lalu, dan bisa kembali untuk melanjutkan studi di sini is truly a blessing," ujarnya.

Ia menganggap Australia sebagai rumah keduanya, namun identitas Indonesia akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya dan sumber semangatnya.

Load More