Entertainment / Film
Rabu, 17 September 2025 | 19:10 WIB
film horor Jepang Dollhouse mulai menghantui bioskop di tanah air (Instagram)

Suara.com - Para penggemar film horor Jepang kini bisa kembai menikmati teror baru yang akan menghantui bioskop mulai hari ini, 17 September 2025.

Sebuah film bertajuk Dollhouse siap menyajikan kengerian yang berbeda, menggabungkan ketegangan psikologis dengan drama keluarga yang menyentuh.

Diproduksi oleh studio ternama TOHO Pictures, film ini bukan sekadar cerita boneka seram biasa, melainkan sebuah eksplorasi mendalam tentang duka, kehilangan, dan sisi gelap dari upaya penyembuhan trauma.

Bagi Anda yang masih ragu menyaksikan kengerian teror ala Jepang, berikut ini lima alasan mengapa DOLLHOUSE wajib masuk dalam daftar tontonan minggu ini:

film horor Jepang Dollhouse mulai menghantui bioskop di tanah air (Instagram)

1. Debut Horor dari Sutradara Spesialis Komedi dan Drama

Salah satu daya tarik terbesar dari Dollhouse adalah sosok di balik layar, Shinobu Yaguchi.

Selama ini, Yaguchi dikenal sebagai sutradara yang piawai menggarap film-film drama dan komedi yang hangat, seperti Wood Job! (2014) dan Survival Family (2017).

Keputusannya untuk menyutradarai film horor untuk pertama kalinya menjadi sebuah kejutan yang menarik.

Sentuhan seorang sutradara yang ahli dalam drama emosional pada genre horor menjanjikan sebuah pendekatan yang segar, di mana kengerian dibangun tidak hanya dari penampakan, tetapi juga dari kerapuhan psikologis karakternya.

Baca Juga: Teaser Sampai Titik Terakhirmu Bikin Merinding dengan Kisah Cinta dan Perjuangan Melawan Kanker

2. Bukan Sekadar Teror Boneka Biasa

film horor Jepang Dollhouse mulai menghantui bioskop di tanah air (Instagram)

Kisah tentang boneka seram mungkin terdengar klise, namun Dollhouse menawarkan kedalaman yang berbeda.

Film ini berpusat pada pasangan Yoshie (Masami Nagasawa) dan Tadahiko (Koji Seto) yang kehilangan putri mereka, Mei.

Untuk mengatasi duka, Yoshie menemukan sebuah boneka antik yang sangat mirip dengan mendiang putrinya.

Boneka itu awalnya membawa ketenangan, namun berubah menjadi sumber teror ketika putri kedua mereka lahir.

Setelah berumur lima tahun anaknya tersebut mulai bermain dengan boneka tersebut.

Load More