-
Wanda hadapi rintangan berat: kapal bocor, badai, dan ancaman.
-
Meski banyak cobaan, tekadnya untuk mencapai Gaza tidak surut.
-
Tujuan utamanya adalah menghentikan genosida dan memerdekakan Palestina.
Suara.com - Aktris Wanda Hamidah kembali menunjukkan tekad baja dalam misi kemanusiaan menembus blokade Gaza, Palestina.
Tak gentar meski menjadi satu-satunya perempuan di kapalnya, perjalanan Wanda Hamidah diwarnai berbagai rintangan berat, mulai dari kapal yang terdampar, kebocoran, hingga cuaca buruk yang mengancam keselamatan.
Perjalanan Wanda Hamidah bersama rombongan Global Sumud Flotilla (GSF) di atas kapal Kaiseer dimulai pada 16 September 2025 dari Tunisia.
Namun, tantangan langsung menghadang ketika kapal mereka sempat terdampar di Port De Peche, Kellibia karena masalah teknis.
"Kami terdampar di Kelibia, Tunisia. Ada sedikit masalah di kapal kami, yang telah kami perbaiki. Kami akan berlayar lagi besok, insya Allah," cerita Wanda Hamidah melalui unggahan Instagramnya, Minggu (21/9/2025).
Setelah diperbaiki, perjalanan kembali dilanjutkan tetapi lautan seolah tak memberi ampun.
Saat memasuki perairan Italia, cuaca buruk disertai angin kencang dan ombak besar menerjang.
Rombongan pun terpaksa berhenti di Porto Portopalo Di Capo Passero, Italia.
"Day 3 kami meneruskan perjalanan ke Gaza, cuaca kurang bersahabat, angin kencang dan ombak besar membuat kami agak basah. Kemungkinan akan berhenti sebentar di Italia untuk pengisian bahan bakar," ujarnya.
Baca Juga: Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Puncak dari cobaan di laut terjadi tak lama setelah mereka meninggalkan Italia.
Kapal Kaiseer yang ditumpangi Wanda mengalami kebocoran, memaksa mereka harus putar balik ke pelabuhan.
"Ada air yang masuk ke kapal kami, Kaiseer, kami berlayar kembali ke Partopalo, Sisilia. Semoga bisa diperbaiki, bismillah," terangnya.
Pasrah dan Tawakal, Tekad Tetap Membara
Terdampar di Italia untuk memperbaiki kapal, Wanda Hamidah menunjukkan keteguhan hatinya.
Ia menyerahkan segalanya kepada Tuhan, namun tak sedikit pun niatnya surut untuk mencapai Gaza.
"Sekarang kita di sini, kapal kita harus diperbaiki dan ini hari Sabtu. Kapalnya cuma bisa diperbaiki karena orang-orang kerja hari Senin. Lillahi ta'ala, pokoknya aku sudah tawakal 100%. Jika Allah berikan jalan keluar kita tetap Gaza. Entah pakai kapal yang dibenerin atau ganti kapal. Doakan yang terbaik, maunya sih tetap pergi ke Gaza," tuturnya pasrah namun penuh harap.
Bukan Perkara Mudah, Tidur di Pelabuhan Demi Palestina
Keberangkatan Wanda sendiri merupakan buah dari perjuangan panjang.
Ia mengaku harus menunggu berhari-hari di pelabuhan Tunisia, bahkan sempat tidur di sana bersama relawan dari 47 negara lain.
Keterbatasan kapal membuat banyak delegasi dunia terpaksa mundur.
Ancaman keamanan pun nyata, Wanda mengungkap adanya teror drone yang diyakini berasal dari Israel yang mengintai kapal-kapal misi kemanusiaan.
"Tapi karena satu dan lain hal, teman-teman tahu bahwa dua hari berturut-turut, kami, kapal-kapal di pelabuhan ini dijatuhi drone yang kami yakini dari Amerika dan zionis Israel," ungkapnya.
Baginya, misi ini adalah panggilan jiwa untuk memecah kebisuan dunia atas genosida yang terjadi di Palestina.
"Aku merasa bangga, bahagia, terharu, dan terhormat untuk bisa ikut berlayar ke Gaza. Insya Allah siap lahir dan batin. Mohon doa dan dukungan dari seluruh rakyat Indonesia," ungkap Wanda sesaat sebelum berlayar.
Ia menegaskan perjalanan ini bukan soal dirinya pribadi, melainkan upaya kolektif untuk menghentikan kekejaman dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Tapi soal bagaimana cara dan kontribusi kita dalam menghentikan genosida di Gaza. Dan yang paling adalah bagaimana memerdekakan Palestina," tegas Wanda.
Berita Terkait
-
Berapa Kekayaan Wanda Hamidah yang Berlayar ke Gaza? Bawa Bantuan untuk Warga Palestina
-
Solidaritas untuk Palestina, Massa Gelar Aksi di Depan Kedubes AS
-
14 Negara Setuju, AS Sendirian Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB
-
Wanda Hamidah Ungkap Alasan Nekat ke Gaza: Tak Bisa Diam Lihat Warga Palestina Dibantai
-
Jerry Greenfield Pendiri Es Krim Ben and Jerrys Mundur, Merasa Dibungkam Unilever Soal Gaza
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Dituding Tak Peduli, Andrew Andika Bela Diri Soal Ultah Anak di Bali
-
Jadi Wartawan Dadakan, Rizky Billar Todong Harris Vriza dan Haviza Devi Soal Momongan
-
Lebih dari Sekadar Video Marah-Marah yang Viral, Ini Luka Terdalam Marshanda
-
Konser Miliaran Cinta Sukses Digelar, Yovie Widianto Kenang Perjalanan Karier di Panggung Musik
-
Dinar Candy Akui Keras Kepala Sejak Kecil, Sang Ayah Mengeluh: Dia Ngeyel
-
Baim Wong Spill Artis Paling Mahal yang Main di Filmnya, Minta Bayaran Rp15 Miliar
-
Pesan Pilu Riza Shahab Buat Anak Keduanya yang Meninggal Dunia: Maafkan Baba Nak
-
Sempat Bikin Felicya Angelista Kesal, Caesar Hito Bongkar Jurus Jitu Luluhkan Istri
-
Singgung Soal Pekerjaan, Marshanda Bongkar Alasan Banyak Orang Sembunyikan Masalah Mental Health
-
Nadya Almira Akhirnya Buka Suara, Sebut Tudingan Keluarga Korban Tabrak Lari Adalah Fitnah