Uya Kuya Sedih Barang Anak Hingga Karyawan Ikut Dijarah: Mereka Beli Pakai Uang Sendiri

Suara.com - Presenter sekaligus mantan anggota DPR RI, Uya Kuya, kembali menumpahkan kesedihannya setelah rumahnya di kawasan Jakarta Timur luluh lantak dijarah massa pada awal September lalu.

Bukan hanya miliknya, barang-barang anak dan karyawannya juga ikut raib.

Yang membuat Uya paling pilu, barang dari kamar anak-anaknya, Cinta Kuya dan Nino Kuya yang dibeli dari hasil jerih payah mereka sendiri sejak duduk di bangku SMP, ikut raib.

"Cinta dari SMP kelas 3, Nino dari SMP kelas 2 kalau enggak salah, tidak pernah dapat uang jajan sepeser pun dari saya. Karena mereka punya penghasilan," kata Uya Kuya dalam video yang dia unggah ke Instagram-nya pada Senin, 29 September 2025.

Kedua anaknya memang dikenal mandiri secara finansial. Mereka sudah menghasilkan uang dari YouTube hingga syuting televisi. 

Karena itu, suami Astrid Kuya tersebut tegas menyebut barang-barang yang dijarah bukan miliknya, tapi milik anak-anaknya.

"Penghasilan mereka cukup besar dari YouTube dan dari syuting TV. Jadi yang kalian ambil adalah hak anak-anak saya yang kerja keras dari kecil. Itu kerja keras mereka," tegas lelaki 50 tahun tersebut.

Selain anak-anak, Uya juga memikirkan nasib para karyawan hingga keluarga besarnya yang barang-barangnya turut hilang. 

"Yang saya pikirkan bagaimana barang-barang mertua saya, barang adik ipar saya, barang ponakan saya, barang-barang karyawan-karyawan saya yang ngumpulin barang-barang elektronik untuk mereka taruh di kampungnya," tuturnya.

Baca Juga: Awalnya Maki-Maki, Haters Minta Tolong ke Uya Kuya usai Ayahnya Sakit

Lebih lanjut, Uya juga memperlihatkan momen saat dirinya melakukan panggilan video dengan putrinya, Cinta Kuya, yang sedang berada di luar negeri. 

Dengan suara bergetar, Uya memperlihatkan kamar Cinta yang sudah kosong.

"Assalamualaikum, Cinta. Kamu kuat ya? Ini Papa mau kasih lihat kamar kamu nih di rumah," ucap Uya.

Di layar, kamar sang putri hanya menyisakan tempat tidur tanpa barang pribadi. Uya bersama istrinya, Astrid Kuya, berusaha menenangkan anak sulungnya agar tidak larut dalam kesedihan.

"Jangan nangis," ujar Uya. 

"Jangan nangis, sayang," timpal Astrid.