Entertainment / Film
Minggu, 12 Oktober 2025 | 21:30 WIB
Would You Marry Me (Soompi)

Suara.com - Drama Korea SBS terbaru, Would You Marry Me, ternyata sukses menjadi tontonan yang paling dinantikan tahun ini karena berhasil meraih rating tertinggi di episode perdananya, yakni 5,6 persen.

Angka ini tak hanya menjanjikan, namun juga menempatkan drakor Would You Marry Me di posisi pertama mengalahkan semua saluran TV lain yang tayang di jam yang sama.

Untuk diketahui, drama komedi romantis yang tayang perdana pada 10 Oktober 2025 ini dibintangi oleh Choi Woo Shik dan Jung So Min.

Penasaran dengan alur ceritanya? Simak sinopsisnya berikut ini.

Drama Korea Would You Marry Me mengisahkan seorang desainer dari perusahaan subkontraktor bernama Yoo Me Ri (Jung So-Min) yang sedang berada dalam masa-masa sulit. Ia baru saja menjadi korban penipuan rumah.

Ditengah nasib sialnya itu, tak disangka-sangka Me Ri memenangkan hadiah rumah mewah dari undian lotre. Namun, untuk mendapatkan rumah tersebut, ia harus memenuhi syarat, yaitu berstatus menikah.

Sayangnya, Yoo Me Ri baru saja gagal menikah karena tunangannya berselingkuh. Tak ingin rugi, ia pun melakukan segala cara untuk mendapatkan rumah mewah itu.

Hingga suatu hari, Yoo Me Ri bertemu dengan Kim Woo Joo (Choi Woo Shik), putra pemilik roti legendaris yang baru saja pulang dari Amerika Serikat.

Baca Juga: OOTD City Trip: 4 Look Edgy ala Jung So Min, Cocok Buat Traveler Stylish!

Secara mendadak dan tanpa pikir panjang, Yoo Me Ri pun melamar Kim Woo Joo karena namanya sama persis dengan nama mantannya.

Keduanya pun akhirnya sepakat untuk menjalankan pernikahan kontrak selama 90 hari.

Mereka terpaksa untuk berakting sebagai pasangan suami istri di depan publik demi rumah mewah khusus pasangan pengantin itu.

Would You Marry Me

Meski dikemas dalam balutan komedi romantis, drakor yang juga tayang di Disney+ ini punya pesan sosial yang cukup dalam.

Ceritanya dalam drakor ini nyatanya menyinggung realitas sulitnya memiliki rumah bagi generasi muda Korea Selatan.

Banyak pasangan muda di sana merasa pernikahan hanyalah simbol status, bukan kebahagiaan.

Load More