Entertainment / Film
Jum'at, 17 Oktober 2025 | 21:00 WIB
Prilly Latuconsina. [Instagram]
Baca 10 detik
  • Prilly Latuconsina merasa tersindir oleh karakter perempuan kuat di filmnya.

  • Film "Tumbal Darah" mengkritik ketidakadilan sosial akibat uang dan kekuasaan.

  • Film ini merupakan horor mencekam yang mengangkat isu sosial yang relevan.

Suara.com - Aktris sekaligus produser Prilly Latuconsina blak-blakan mengaku merasa 'tertrampar' dan tersindir saat menonton film horor terbaru yang diproduserinya, "Tumbal Darah". 

Tak hanya karena adegan seram, dia justru merasa terhubung dengan realitas sosial dan karakter perempuan kuat yang diangkat dalam film tersebut.

Hal itu diungkapkan Prilly dalam konferensi pers perilisan film "Tumbal Darah" di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis, 16 Oktober 2025. 

Awalnya, kekasih Omara Esteghlal ini mengaku penasaran dengan gambaran horor yang akan disajikan.

Namun, dia justru dibuat kaget karena merasa melihat cerminan dirinya sendiri.

"Pas aku nonton, pasti ada rasa penasaran, kira-kira apa sih yang mau digambarkan di film horor ini? Terus aku langsung gini, 'Lah, ini karakter ceweknya kok kayak aku?'" kata Prilly Latuconsina.

Bintang film "Danur" ini merasa tersindir dengan penggambaran karakter perempuan yang merasa bisa menyelesaikan semua tantangan hidup sendirian. 

Adegan Marthino Lio Ditabrak Mobil di Film 'Tumbal Darah' Bikin Kaca Mobil Beneran Pecah. [Instagram]

Menurutnya, realita tersebut sangat dekat dengan banyak perempuan masa kini, termasuk dirinya.

"Sebagai seorang perempuan di saat kita udah melewati banyak tantangan hidup, pasti kan urgensi kita untuk menyelamatkan diri sendiri tuh tinggi banget, ya," jelasnya. 

Baca Juga: Gaya Elegan Prilly Latuconsina di Usia 29 Tahun, Lebih Dewasa dan Penuh Makna!

"Jadi ya, di situ, pas nonton aku kayak, "Tuh kan bener, emang perempuan tuh jangan merasa bisa sendiri. Kadang kamu butuh teman, butuh kekasih, butuh bersandar'," ucap Prilly menyambung. 

Tak hanya soal karakter, Prilly juga menyoroti tajamnya kritik sosial yang diusung film ini.

Menurutnya, "Tumbal Darah" berani menyentil realitas ketidakadilan di mana kekuatan uang dan jabatan seringkali menjadi penentu segalanya.

"Ketika di hidup sekarang kita bisa tahu bahwa siapapun yang punya uang, siapapun yang punya power, pasti bisa mendapatkan sesuatu yang lebih walaupun itu enggak adil untuk kita semua," tegas Prilly.

Baginya, pesan ini sangat penting untuk disampaikan melalui media film. Ia merasa miris dengan kondisi di mana kemiskinan seringkali menutup akses terhadap keadilan.

"Ketika kemiskinan itu membuat kita tidak bisa mendapatkan keadilan, terus juga yang berkuasa, yang punya power bisa mendapatkan ruang yang lebih, gitu," tambahnya.

Load More