Entertainment / Film
Senin, 27 Oktober 2025 | 06:15 WIB
Film Shutter. [Suara.com/Tiara Rosana]
Baca 10 detik
  • Film horor Shutter dibintangi Vino G. Bastian dan Anya Geraldine.

  • Selain horor, film ini mengangkat isu sosial pelecehan seksual kampus.

  • Teror hantu adalah metafora trauma dan kebenaran yang selama ini terpendam.

Suara.com - Aktor Vino G. Bastian dan Anya Geraldine siap menebar teror lewat film horor terbaru, Shutter

Bukan sekadar remake dari film legendaris Thailand, film garapan Falcon Pictures ini juga membawa misi sosial dengan mengangkat isu sensitif pelecehan seksual di lingkungan kampus.

Film ini diproyeksikan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai Kamis, 30 Oktober 2025.

Disutradarai oleh Herwin Novianto, Shutter versi Indonesia menggabungkan teror psikologis dengan kritik sosial yang relevan.

Kisahnya berpusat pada Darwin (Vino G. Bastian), seorang fotografer, yang hidupnya berubah menjadi mimpi buruk setelah ia dan kekasihnya, Pia (Anya Geraldine), menabrak seorang wanita misterius di jalanan sepi.

Sejak malam itu, bayangan aneh perempuan tersebut mulai muncul di setiap hasil jepretan foto Darwin, membawa teror yang tak berkesudahan.

Anya Geraldine untuk film horor Shutter. [Suara.com/Tiara Rosana]

Namun, kengerian dalam film ini bukan hanya soal penampakan hantu. Seiring penelusuran Pia, terungkap sebuah rahasia kelam dari masa lalu Darwin.[

Sosok gaib yang menghantui mereka ternyata adalah korban kejahatan pelecehan seksual di lingkungan kampus, sebuah borok sosial yang melibatkan penyalahgunaan kekuasaan dan lemahnya perlindungan bagi korban.

Sutradara Herwin Novianto menegaskan bahwa horor dalam filmnya memiliki jiwa. 

Baca Juga: Sinopsis Film Kuncen: Misi Berbahaya Mencari Juru Kunci Baru di Merbabu

"Rasa takut dalam Shutter bukan hanya datang dari hantu, tapi dari kenyataan pahit yang sering diabaikan. Bayangan dalam film ini adalah metafora bagi trauma dan kebenaran yang ditekan," ujar Herwin dalam konferensi pers di kawasan MH. Thamrin pada Jumat, 24 Oktober 2025.

Hal senada diungkapkan produser Falcon Pictures, Frederica, yang menyebut film ini punya dua lapisan. 

"Di permukaannya ini adalah film horor mencekam. Tapi di balik itu, Shutter menyimpan pesan tentang keadilan dan keberanian untuk bersuara. Kami ingin penonton bukan hanya takut, tapi juga tersentuh dan berpikir," tuturnya. 

Vino G. Bastian mengaku perannya sebagai Darwin sangat menantang secara emosional. Menurutnya, karakter tersebut hidup dalam kebohongan yang pada akhirnya menjadi sumber teror terbesar. 

"Ketika rahasia masa lalunya terungkap, penonton akan sadar bahwa teror terbesar justru datang dari rasa bersalah," ungkap Vino.

Sementara itu, Anya Geraldine melihat karakternya, Pia, sebagai simbol perlawanan. 

Load More