Entertainment / Gosip
Kamis, 30 Oktober 2025 | 07:26 WIB
Fakta miris Pak Tarno ditipu Rp100 Juta (Instagram/paktarnomanagementofficial)
Baca 10 detik
  • Pak Tarno pernah menjadi korban penipuan senilai Rp 100 juta pada tahun 2012 saat berada di puncak kariernya.

  • Uang tersebut rencananya digunakan untuk membeli mobil keluarga, namun mobil yang dijanjikan tak pernah ada.

  • Kasus ini kembali diungkit karena kondisi kesehatan Pak Tarno yang menurun dan kebutuhan biaya pengobatan yang mendesak.

Dengan suara lirih dan raut wajah penuh harap, Pak Tarno mengungkapkan kebutuhannya.

"Aku perlu buat pengobatan, habis banyak," ujarnya saat ditemui di Jakarta Utara, Selasa (28/10/2025).

4. Upaya Pengembalian Dana yang Janggal

Bukannya tak ada upaya penyelesaian sama sekali. Menurut Hendro Widodo, sempat ada kabar bahwa dana akan dikembalikan sebesar Rp 5 juta melalui pengacara sebelumnya.

Namun, fakta yang diterima Pak Tarno jauh lebih pahit.

"Rp 5 juta, tapi yang diterima Pak Tarno Rp 1 juta, gitu Pak ya?" ungkap Hendro, mengonfirmasi bahwa dana yang kembali hanya sebagian kecil dan tidak sesuai janji.

5. Berharap Itikad Baik Pelaku di Tengah Kebutuhan Mendesak

Melihat kondisi kliennya, tim kuasa hukum yang baru kini mengambil langkah tegas namun tetap mengedepankan jalur kekeluargaan.

Mereka berharap ada itikad baik dari terduga pelaku untuk menyelesaikan masalah ini.

Baca Juga: Berapa Gaji Pesulap Merah? Tantang Alumni Lirboyo Buktikan Santet, Siap Kasih Rumah Cash

Tujuannya bukan hanya untuk mengembalikan hak Pak Tarno, tetapi yang lebih mendesak adalah untuk membantunya mendapatkan biaya berobat.

"Kita pengin menyelesaikan masalah, Pak Tarno juga bisa ada bantuan untuk berobat ya, Pak ya, sehari-harinya. Itu yang paling penting," tegas Hendro Widodo.

Penutup

Fakta miris Pak Tarno ditipu Rp100 Juta [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

Kisah Pak Tarno adalah cermin ironi yang menyedihkan, seorang penghibur yang mendedikasikan hidupnya untuk menciptakan tawa, kini harus berjuang mendapatkan kembali haknya demi menyambung harapan di masa senja.

Perjuangan ini bukan lagi soal mobil impian yang tak pernah datang, melainkan soal harapan untuk bisa berobat dan menjalani masa tua dengan tenang.

Load More