- Roy Marten kritik keras penyatuan pengguna narkoba dengan bandar di lapas, sebut itu memperparah kecanduan.
- Lapas dianggap Roy Marten jadi "pasar terbuka" narkoba karena minim kegiatan dan pengawasan longgar.
- Solusi utama menurut Roy Marten adalah rehabilitasi total bagi pengguna, bukan hukuman penjara.
Suara.com - Aktor senior Roy Marten, yang pernah merasakan pahitnya hidup di balik jeruji besi sebanyak dua kali karena kasus narkoba, kini angkat bicara dengan kritik pedas terhadap sistem penanganan kasus narkoba di Indonesia.
Menurutnya, alih-alih menjadi tempat pembinaan, lembaga pemasyarakatan (lapas) justru berpotensi menjadi "pasar terbuka" yang semakin menjerumuskan para pengguna ke dalam jurang kecanduan yang lebih dalam.
Kritik ini bukan tanpa dasar, melainkan buah dari pengalaman pribadinya yang melihat langsung bagaimana sistem tersebut beroperasi.
Roy Marten menyoroti sebuah kesalahan fatal yang selama ini luput dari perhatian publik, yaitu penyatuan pengguna narkoba, yang seharusnya dipandang sebagai korban, dengan para pengedar hingga bandar besar di dalam satu lingkungan penjara.
"Celakanya, dia disatukan, para pengedar dan para bandar," ungkap Roy Marten dalam kanal YouTube Push Creative Production pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Situasi ini, menurutnya, menciptakan sebuah paradoks yang sulit diterima akal sehat. Bagaimana mungkin seseorang bisa sembuh dari kecanduan jika ia terus-menerus dikelilingi oleh sumber masalahnya?
"Loh, ini kan perkumpulan orang sakit, dikasih bandar. Bagaimana mau sembuh?" tanyanya retoris, menggambarkan kekecewaan mendalam terhadap sistem yang ada.
Kakek dari Gempita Nora Marten ini juga menambahkan bahwa kondisi di dalam penjara yang minim kegiatan dan pengawasan yang longgar justru menjadi lahan subur bagi peredaran narkoba.
"Di dalam nggak ada kerjaan, ya makai," ujarnya, melukiskan gambaran suram tentang realitas di balik tembok penjara.
Baca Juga: Sinopsis Film Si Paling Aktor yang Tayang Hari ini, Kenny Austin Diculik!
Lingkungan yang seharusnya menjadi tempat detoksifikasi dan pemulihan, malah berubah fungsi menjadi sarang transaksi dan konsumsi narkoba.
Ini adalah pukulan telak bagi upaya pemberantasan narkoba di Indonesia, yang selama ini mengandalkan pendekatan hukuman penjara sebagai solusi utama.
Roy Marten dengan tegas menyatakan bahwa solusi yang paling tepat bagi para pengguna narkoba bukanlah hukuman kurungan, melainkan rehabilitasi total.
"Pengguna sebaiknya harus direhab tanpa alasan apapun," tegasnya, menekankan pentingnya pendekatan medis dan psikologis untuk memulihkan para pecandu.
Ia berpendapat bahwa pecandu yang benar-benar memiliki niat untuk berhenti dan bertaubat pasti akan memilih rehabilitasi ketimbang penjara.
"Kalau pengguna yang mau taubat, dia pasti memilih rehab. Tapi kalau nggak mau taubat, milih penjara," tutup Roy Marten, memberikan refleksi tajam tentang pilihan yang dihadapi oleh para pengguna narkoba.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Momen Kocak Geng Nagita Slavina Nyasar di Konser BLACKPINK, Rela Hujan-hujanan Demi Jennie cs
-
Padi Reborn Menggebrak dengan "Ego": Kisah Cinta, Gengsi, dan Refleksi 28 Tahun Perjalanan Musik
-
Rose BLACKPINK Nobatkan BLINK Indonesia Jadi Penonton Paling Meriah: Kalian di Posisi Teratas!
-
Onad Ditangkap Karena Narkoba, Publik Curiga Dicepuin Mertuanya yang Polisi
-
Diguyur Hujan dan Sempat Molor, BLACKPINK Tetap Gebrak Panggung GBK di Hari Pertama Tur DEADLINE
-
Tengku Dewi Ragu Lepas Anak ke Andrew Andika, Singgung Masalah Hukum Istri Baru Mantan Suami
-
Alasan Raffi Ahmad Bantu Biayai pengobatan Fahmi Bo, Ternyata Ada Kaitannya dengan Sang Mertua
-
Belum Resmi Cerai, Sabrina Chairunnisa Tawarkan Deddy Corbuzier pada Riyuka Bunga
-
Potret Lisa BLACKPINK Jadi Sirene Emas Jibaro di Halloween 2025, Kostumnya Bikin Takjub!
-
Diduga Teler, Onad Bikin Desta Kesal di Podcast Vindes, Sebulan sebelum Terciduk Narkoba