Entertainment / Film
Senin, 10 November 2025 | 11:23 WIB
Ernest Prakasa [Instagram]
Baca 10 detik
  • Film Ngenest terinspirasi dari pengalaman Ernest Prakasa sebagai korban perundungan sejak kecil.

  • Tayangan film membuat mantan perundungnya merasa bersalah dan mengirim pesan permintaan maaf.

  • Ernest menyadari karya seni bisa mengubah perspektif orang lain dan menyentuh sisi kemanusiaan.

Suara.com - Sutradara Ernest Prakasa mengungkap sebuah fakta mengejutkan di balik pembuatan film debutnya, "Ngenest," yang dirilis beberapa tahun silam.

Film yang diangkat dari kisah hidupnya itu rupanya meninggalkan kesan mendalam, hingga membuat para pelaku perundungan di masa lalunya merasa bersalah.

Fakta ini ia beberkan saat menjadi narasumber di program Q&A Metro TV, Minggu, 9 November 2025.

Ernest menceritakan bahwa keresahan utama yang melahirkan film tersebut adalah pengalaman pahitnya sebagai korban perisakan.

Ia mengaku sering menjadi sasaran perundungan berbasis etnis sejak ia masih kecil.

"Dari zaman kecil dibully terus, sampai gede," ungkap Ernest.

Keresahan tersebut menjadi bahan bakar utama baginya dalam berkarya, mulai dari materi stand-up comedy hingga akhirnya dituangkan dalam sebuah buku yang kemudian diadaptasi menjadi film.

Tak disangka, setelah film "Ngenest" tayang di bioskop, Ernest menerima banyak pesan pribadi dari teman-teman SMP-nya.

Pesan-pesan tersebut berisi permohonan maaf atas perlakuan mereka di masa lalu.

Baca Juga: Nama Dicatut Akun Penyebar Konten Demo, Ernest Prakasa: Gokil Cara Mainnya!

Para perundungnya baru menyadari betapa dalam dampak dari tindakan mereka setelah melihatnya di layar lebar.

"Sorry ya kalau dulu kita nge-bully, ternyata segitunya ya. Ya emang segitunya," kata Ernest, sambil menirukan isi pesan yang ia terima.

Pengalaman itu menyadarkan sutradara film "Cek Toko Sebelah" ini bahwa sebuah karya seni, bahkan yang berbalut komedi sekalipun, memiliki kekuatan besar untuk mengubah cara pandang seseorang dan menyentuh sisi kemanusiaan mereka.

"Film itu ternyata bisa memberikan perspektif baru ke orang lain," tuturnya.

Kebetulan, Ernest juga menemukan kenyamanan tersendiri saat harus berkutat dengan penggarapan naskah film.

Hingga akhirnya, ia kini benar-benar fokus penuh ke industri film bersama rumah produksi Imajinari untuk melahirkan berbagai karya layar lebar.

Load More