Foto / Lifestyle
Kamis, 18 Oktober 2018 | 14:22 WIB
Komunitas Taring Babi menjual merchandisenya di distro Blaut Art Store di Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (18/10). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)
Komunitas Taring Babi menjual merchadisenya di distro Blaut Art Store di Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (18/10). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)
Anggota Komunitas Taring Babi memperlihatkan design sablon kaos di Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (18/10). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)
Anggota Komunitas Taring Babi memperlihatkan design sablon kaos di Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (18/10). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)
Anggota Komunitas Taring Babi memperlihatkan design sablon kaos di Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (18/10). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)
Anggota Komunitas Taring Babi memperlihatkan design sablon kaos di Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (18/10). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)
Anggota Komunitas Taring Babi memperlihatkan design sablon kaos di Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (18/10). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)

Suara.com - Suasana markas Taring Babi di Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (18/10). Komunitas Taring Babi yang terbentuk pada 22 Desember 1997 berkesenian melalui sablon, cukil, pembuatan tato dan penjualan kaos. (Suara.com/Fakhri Hermansyah)

Load More