Suara.com - Makan satu porsi penuh saat hari raya bisa menimbulkan efek negatif terlebih bila makanannya mengandung kalori tinggi.
"Biasanya pada hari Lebaran akan ada acara kunjungan keluarga dan pasti dijamu. Kalau ada banyak tempat yang dikunjungi, berarti akan banyak makanan yang disantap," kata Pakar Gizi Universitas Indonesia Dr dr Inge Permadi MS SpGK.
Oleh karena itu, lanjut dia, sebaiknya diperhitungkan jumlah tempat yang akan dikunjungi dan jumlah porsi yang akan dimakan di setiap tempat.
Sebaiknya makanan yang disantap di setiap tempat maksimal lebih sedikit dari porsi makan biasa.
"Kalau bisa mengambil sendiri makanannya akan lebih baik, jangan terlalu banyak, karena mungkin di tempat selanjutnya juga akan makan lagi. Yang penting juga, jangan makan sampai kenyang," imbuh Inge.
Tak hanya itu, ia juga menyarankan, sebaiknya pilih makanan yang benar-benar diinginkan. Jadi, makanan yang tidak terlalu diinginkan, tidak perlu dimakan.
Inge mengatakan merupakan hal yang penting untuk memahami bahwa makanan yang dihidangkan saat Idul Fitri adalah hidangan yang juga bisa disantap di hari lain.
"Jadi kalau waktu Lebaran makannya tidak berlebihan ya tidak apa-apa. Yang penting sadar diri saja," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif