Suara.com - Orang dengan HIV/AIDS (Odha) di Kabupaten Lampung Timur masih mengalami diskriminasi. Hal itu dikatakan Kardi, ayah dari penderita HIV/AIDS di daerah itu.
Ironisnya, Kata Kardi, diskriminasi justru datang dari petugas pelayanan kesehatan. "Pernah suatu hari kami kesusahan cari perawat untuk dimintai tolong menggantikan selang NGT, tapi dari segitu banyak petugas kesehatan hanya satu yang mau," kata Kardi, di Sukadana Lampung Timur, Sabtu (6/9/2014).
Menurutnya, perlakuan lain yang kurang menyenangkan dari petugas kesehatan yakni pihak petugas yang menggunakan alat pengalaman yang berlebihan saat memeriksa pasien.
Setelah menderita HIV/AIDS selama delapan bulan, lanjut Kardi, kondisi kesehatan anaknya semakin memburuk dan kritis sehingga akhir meninggal dunia.
Ia mengharapkan petugas kesehatan baik di rumah sakit maupun puskesmas tidak mendiskriminasi pasien Odha saat merawat mereka.
"Jangan sampai penderita stres dan akibatnya kondisi kesehatannya menurun," tambahnya.
Ia mengatakan bahwa orang yang terinveksi HIV/AIDS tersebut memiliki hak yang sama seperti masyarakat lainnya.
"Jangan sampai karena tertular justru pasien dibuat tidak nyaman berada di lingkungan masyarakat umum," ujar dia.
Sementara itu, petugas kesehatan Puskesmas Induk Braja Selebah Hendra Menoza menjelaskan, penularan penyakit HIV/AIDS melalui mekanisme yang tidak semudah asumsi masyarakat awam.
Ia menjelaskan, proses penularan penyakit itu diantaranya melalui hubungan intim dengan orang positif mengidap penyakit HIV/AIDS.
Kemudian, lanjutnya, melalui jarum suntik, transfusi darah serta beberapa tindakan yang menyebabkan tertularnya penyakit itu.
"Masyarakat diharapkan lebih peka dan peduli akan bahayanya virus mematikan itu," jelasnya.
Untuk pencegahan, lanjuthya, adanya pemahaman terkait HIV/AIDS dari aparatur tingkat bawah khususnya petugas kesehatan yang berada di desa-desa.
Di sisi lain, katanya, perlu adanya sinergisitas semua pihak untuk mengayomi Odha bukan serta merta harus di jauhi, berikan support psikologis agar orang tersebut tidak merasa dikucilkan.
"Orang mengidap HIV/AIDS harus tetap kita rangkul sebagai mana masyarakat normal, mereka mempunyai hak yang sama pada umumnya, oleh karena itu perlu adanya pengayoman dari semua pihak termasuk aparatur yang ada," tambahnya.
Tag
Berita Terkait
-
Apa Ciri-ciri HIV? Penyakit Berbahaya, Dituding Diderita Paula Verhoeven Jelang Jadi Istri Baim Wong
-
Jarang Diajarkan di Sekolah, Edukasi Seks Ini Penting Diketahui Remaja
-
Hati-hati! HIV Bisa Menular Lewat Cairan Tubuh, Ini Cara Mencegahnya
-
Emiten Ini Munculkan Tayangan Tentang HIV/AIDS di 924 Layar Televisi KRL, Apa Tujuannya?
-
4 Tips Memilih Treadmill Untuk Ruangan Sempit: Lihat Fiturnya Juga!
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal