Suara.com - Atala, ilmuwan asal Peru, mengklaim bahwa pihaknya berhasil membuat penis manusia. Penemuan ini memunculkan harapan bagi lelaki yang memiliki masalah penisnya, seperti cacat genital, luka trauma, imptensi, dan kanker penis agresif.
Atala menjelaskan, dalam membuat penis pihaknya menggunakan bahan kulit dan otot yang berasal dari paha atau lengan manusia. Sedangkan untuk memunculkan fungsi seksual, dilakukan dengan melakukan prostetik penis dari dalam skrotum (buah zakar).
Selain cara tersebut, pembuatan penis juga dapat dilakukan dengan transplantasi penis dari orang lain. Tetapi, cara itu memiliki risiko penolakan imunologi.
"Kegagalan penolakan imunologi sebetulnya dapat diatasi dengan obat antipenolakan, tapi cara ini tetap memiliki efek samping yang serius. Selain itu, transplantasi juga memiliki dampak psikologis," kata Atala seperti dikutip dari laman Guardian.
"Saya masih meneliti lebih jauh apakah masalah imunologi dapat diatasi oleh sel pasien sendiri. Itu masih terus dikoreksi. Tapi kemungkinan besar ada sel-sel yang bisa diselamatkan," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa penelitian soal penis telah dilakukan sejak 22 tahun silam, tepatnya 1992.
"Pada masa awal, kami sangat frustasi karena selalu gagal. Apalagi, bidang kedokteran regeneratif merupakan merek baru pada saat itu," Atala bercerita.
"Kami tidak tahu bagaimana membuat struktur ini, apalagi membuatnya sehingga seperti organ alami. Barulah pada 1994, kami menemukan teknik baru. Yakni mengambil penis donor dan merendamnya selama beberapa minggu dengan deterjen ringan enzim untuk memberishkan sel-sel donor. Tapi pengembangan terbaru bahwa penis dapat diciptakan dari kulit paha dan lengan," ungkapnya.
"Kami menganalogikannya seperti sebuah bangunan. Kami ubah semua furnitur bekas, dengan tetap menyisakan struktur bangunan utama, untuk penyewa yang baru," lanjutnya.
Setelah itu, langkah selanjutnya adalah menyelamatkan sel otot polos yang berguna untuk ereksi, diikuti sel endotel yang melapisi permukaan interior darah dan pembuluh limpa.
"Setelah siap, penis buatan dapat dipindahkan ke penerima," ujarnya.
Meski demikian, hingga kini, Atala belum pernah menjajal penemuannya kepada manusia. Penelitian baru sebatas dilakukan kepada kelinci, itu pun pada 2008 silam.
"Kami baru menerapkannya pada 12 kelinci. Semua kelinci berhasil kawin dengan pasangannya. Seluruhnya berhasil ejakulasi, bahkan empat di antaranya menghasilkan keturunan," ungkap Atala.
"Kami belum menerapkannya pada manusia karena belum mendapatkan persetujuan dari badan Pangan dan Obat-obatan. Kami targetkan, lima tahun ke depan, penerapan penis buatan pada manusia dapat terealisasi. Apalagi kami telah membuat setengah lusin penis buatan, meski belum siap untuk ditanam," katanya.
"Jika sukses, kami akan mencoba terapkan penemuan ini, untuk membuat seluruh organ manusia buatan," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental