Suara.com - Anggapan bahwa usia lelaki lebih tua dari pasangan perempuannya dinilai sebagai sesuatu yang ideal, tampaknya tak selalu tepat.
Pasalnya, studi terkini menunjukkan bahwa perempuan di usia 40-an justru harus mencari pasangan yang lebih muda, karena dapat meningkatkan peluang mereka untuk hamil. Temuan itu dijuluki sebagai 'fenomena cougar.'
Meskipun tidak ada menopause pada laki-laki, studi tersebut memperingatkan bahwa jam biologis lelaki juga 'berdetak'. Dan 'detaknya' itu, kata para peneliti, bisa berhenti sama sekali saat lelaki berusia sekitar 43 tahun.
Para peneliti dari McGill University di Kanada menemukan bahwa usia laki-laki sama pentingnya dengan usia perempuan dalam menentukan apakah pasangan di usia 40-an mampu memiliki anak.
Sebelumnya ia berpikir bahwa laki-laki bisa terus memiliki anak tanpa batas waktu, karena mereka terus memproduksi sperma baru. Berbeda dengan perempuan yang memiliki sel telur yang sama sejak lahir dan sel telur tersebut akan habis ketika memasuki masa menopause .
Tetapi para ilmuwan sekarang percaya bahwa mutasi dapat menyelinap masuk ke reproduksi sperma dari waktu ke waktu. Ini berarti bahwa perempuan di usia 40-an harus mencari pasangan yang lebih muda untuk meningkatkan kesempatan mereka untuk hamil.
Profesor Charles Kingsland, konsultan ginekolog di Liverpool Womens NHS Foundation Trust, menambahkan bahwa ada alasan biologis mengapa perempuan yang lebih tua akan mendapat manfaat dari lelaki yang lebih muda.
"Tidak hanya sperma laki-laki cenderung lebih sehat, tetapi perempuan jadi hidup lebih lama alias jadi awet muda."
Dr Michael Dahan, dari McGill University mengatakan bahwa ini merupakan studi pertama yang melihat dampak dari usia laki-laki untuk perempuan yang lebih tua.
Fakta ini juga menjelaskan mengapa terjadi peningkatan jumlah perempuan memilih pasangan yang lebih muda, seperti sutradara Sam Taylor-Wood (47), memilih pasangan yang lebih muda yaitu, Aaron Johnson, yang berusia 24 tahun. Pasangan tersebut kini telah dikaruniai dua anak.
Penelitian ini dipresentasikan di pertemuan tahunan American Society for Reproductive Medicine di Hawaii. (Telegraph)
Berita Terkait
-
Saling Unfollow, Ari Lasso dan Dearly Joshua Ramai Diduga Sudah Putus?
-
Aghniny Haque Tunjukkan Bagaimana Cinta Bisa Menghancurkan Lewat Film Penerbangan Terakhir
-
Generasi Kesepian di Tengah Keramaian: Ketika Kehadiran Hanya Sebatas Notifikasi di Layar
-
Memperkuat Diplomasi Budaya, Indonesian Corner Dibuka di Islamabad
-
5 Shio Paling Beruntung dalam Percintaan Besok 26 November 2025: Asmara Jelas, Anti Patah Hati
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?