Suara.com - Ada yang menarik saat Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50 yang dipimpin oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F. Moeloek pagi tadi di Lapangan Silang Monas, Rabu (12/11/2014).
Sebuah pesawat Rajawali Indonesia dengan nomor penerbangan 738 dari Abu Dhabi yang mendarat di pelataran Monas. Pesawat ini dikabarkan membawa suspek ebola.
Dua orang penumpang ini mengeluh demam dan sakit kepala kepada pramugari. Mereka pun diberikan masker dan selimut.
Pilot berkomunikasi dengan Air Traffic Controller di Indonesia untuk menyediakan keamanan kesehatan yang tinggi setibanya pesawat di Indonesia.
Tenaga kesehatan bandara pun segera bersiap-siap untuk menangani pasien suspek ebola ini.
Tenang, ini bukan kejadian baru ebola di Indonesia. Penggambaran kesiapan para tenaga kesehatan ini merupakan simulasi penanggulangan ebola yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meyakinkan publik bahwa Indonesia siap memberikan penanganan terbaik untuk pasien diduga ebola yang datang dari luar Indonesia.
"Kami selalu siap. Bukan hanya Ebola tapi penyakit-penyakit menular lain pun kami siap," tegas Menkes.
Lebih lanjut, Nila mengatakan simulasi ini menunjukkan bahwa langkah yang dilakukan tenaga medis Indonesia terkait penanganan terhadap ebola sesuai dengan standar keamanan kesehatan internasional. Ia juga menegaskan sulit bagi virus ebola menyebar di Indonesia.
"Semuanya sudah sangat baik. Kita kemarin ke bandara Soetta dan ada thermal scanner di sana. Jadinya semua penumpang internasional yang datang ke Indonesia pasti terdeteksi jika ada penyakit membahayakan," imbuhnya.
Meski demikian, Nila selalu mengingatkan agar seluruh masyarakat tetap melakukan tindakan pencegahan diri sendiri agar tidak terinfeksi penyakit menular ini.
Menkes juga mengimbau masyarakat untuk menunda bepergian ke luar negeri yang daerahnya sudah terinfeksi virus ebola atau penyakit menular lainnya.
"Kita juga harus waspada. Kalau misalnya mau ke luar negeri tapi di sana sedang ada wabah menular, maaf, sebaiknya berpikir dua kali sebelum berangkat," katanya.
Berita Terkait
-
Studi Terbaru Mantan Menkes Nila Moeloek, Anak Anemia 3 Kali lebih 'Lemot' saat Belajar
-
6 Virus Paling Mematikan di Dunia, Mulai dari Ebola hingga Hantavirus
-
5 Virus Mematikan di Dunia yang Perlu Kamu Tahu, Salah Satunya Marburg!
-
5 Fakta Penting Virus Marburg yang Harus Kamu Tahu
-
Wabah Ebola: Uganda Mulai Distribusikan Bantuan ke Daerah Terdampak
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025