Suara.com - Uganda mengumumkan akan mulai mendistribusikan bantuan darurat ke komunitas-komunitas yang terdampak upaya pengendalian wabah Ebola mulai pekan ini.
Berdasarkan laporan Antara, dalam pernyataan yang disampaikan di ibu kota Uganda, Kampala, pada Jumat (21/10), Menteri Informasi, Komunikasi, Teknologi, dan Pedoman Nasional Uganda, Godfrey Kabbyang, mengatakan komunitas yang akan menerima bantuan tersebut berada di pusat wabah, yaitu distrik Mubende dan Kassanda.
Kedua distrik tersebut akhir pekan lalu memberlakukan karantina wilayah (lockdown) total dalam upaya membendung penyebaran penyakit mematikan itu.
Kabbyanga mengatakan Kantor Perdana Menteri Uganda akan mendistribusikan bantuan makanan kepada kelompok-kelompok rentan, termasuk pedagang pasar, sopir taksi, dan tukang pangkas rambut.
Ia menyebutkan beberapa langkah pengendalian telah dilonggarkan setelah tingkat infeksi turun.
Menurutnya, pengendara boda boda (taksi sepeda atau sepeda motor) di sejumlah distrik yang memberlakukan lockdown diizinkan beroperasi, tetapi mereka hanya boleh mengangkut barang bawaan alih-alih penumpang.
Menurut data Kementerian Kesehatan Uganda, sejak wabah itu dilaporkan pada 20 September, Uganda telah mencatat 65 kasus positif dan 27 kematian hingga 20 Oktober.
Kabbyanga mendesak masyarakat tetap waspada guna memastikan bahwa epidemi tersebut berakhir dalam waktu sesingkat mungkin.
Usai negara Afrika Timur itu mengumumkan kematian pasien pertama dalam wabah ini pada September, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) segera menegaskan komitmen untuk bekerja sama dengan otoritas di Uganda guna menyelidiki penyebaran ini dan menurunkan personel di daerah yang terdampak.
“Uganda tidak asing dengan pengendalian Ebola. Berkat keahlian yang dimiliki, tindakan telah diambil untuk mendeteksi virus dengan cepat, dan kami mengandalkan pengetahuan ini untuk menghentikan penyebaran infeksi,” ujar direktur regional WHO Afrika, Matshidiso Moeti.
Berita Terkait
-
Terus Meluas, Wabah Ebola di Uganda Telah Tewaskan 24 Orang
-
Anak Presiden Uganda Sebut akan Serang Kenya, Ayah Minta Maaf
-
Parlemen Uganda Sahkan UU Larangan Perdagangan Organ Tubuh Manusia
-
Uganda Konfirmasi Wabah Ebola Usai Satu Pasien Meninggal Dunia
-
Simpanse Pukul Akar Pohon Layaknya Main Drum untuk Kirim Pesan Jarak Jauh
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!