Suara.com - Berdasarkan hasil pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di seluruh Indonesia dari bulan November 2013 hingga Agustus 2014, Badan POM menemukan puluhan obat tradisional (OT) yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, manfaat dan mutu. Kepala Badan POM, Roy A. Sparingga mengatakan temuan ini juga termasuk kemungkinan dicampurnya OT dengan Bahan Kimia Obat (OT-BKO).
"Kami telah menemukan sebanyak 51 OT-BKO, dimana 42 di antaranya merupakan produk OT tidak terdaftar atau ilegal. Ada 62 OT dan suplemen makanan yang juga mengandung BKO. Untuk itu, kami nemerbitkan peringatan untuk temuan ini," ujar Roy saat menyampaikan hasil pengawasan Badan POM di kantor Badan POM, Jakarta, Rabu (26/11/2014).
BKO yang diidentifikasi dicampur dengan OT, biasanya adalah penghilang rasa sakit dan obat rematik, seperti paracetamol dan fenilbutason, serta obat penambah stamina atau aprosidiaka seperti sildenafil.
"BKO kalau digunakan melalui resep dokter tentunya tidak masalah dan memberi manfaat. Tapi, jika dikonsumsi tiap hari, bisa merusak hati, lambung dan ginjal. Tentu ini berisiko," tambah dia.
Produk yang ditemukan, kata Roy juga beberapa diantara sudah pernah terjaring dalam pengawasan di tahun sebelumnya. Ini dikarenakan, permintaan pasar masih sangat banyak, sehingga mereka tidak jera memproduksinya.
Beberapa produk yang terjaring dalam pengawasan Badan POM tersebut antara lain Singset Alami Kapsul produksi PJ Air Mas Tengah, Kapsul Diabetes 919 produksi PT Hanaka Farmasindo Jakarta, Jamu Tradisional Kuda Liar Kapsul produksi PJ Kuda Liar RCK Jabar dan masih banyak lagi.
Menindak lanjuti temuan ini, Badan POM telah menarik dan memusnahkan produk tersebut. Sedangkan OT yang telah terdaftar dan ditemukan mengandung BKO, maka Badan POM mencabut izin edar, serta diproses secara hukum.
"Kita selalu perketat pengawasan yang bekerjasama dengan lintas sektor, seperri Pemda Kab/Kota, Pokjanas. Hal ini merupakan pelanggaran tindak pidana," kata Roy.
Berita Terkait
-
Telkomsat - Kemenkes Kerja Sama Mendorong Pemerataan dan Digitalisasi Layanan Kesehatan Berbasis AI
-
Dari Jalan Cepat hingga Fashion Show, Begini Cara Seru Peserta BPJS Jaga Kesehatan
-
FOMO: Penyakit Generasi Z yang Bikin Stres dan Kehilangan Diri Sendiri
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien