Suara.com - Menjalani program penurunan berat badan bukan hanya bagaimana memilih makanan yang rendah kalori, tapi juga harus memerhatikan waktu makan yang tepat. Sebab, melewatkan jam makan, kata ahli nutrisi Emilia Achmadi, justru bisa memicu peningkatan berat badan secara drastis.
Menurutnya, pola diet yang mengabaikan jam sarapan justru akan semakin membuat tubuh menimbun lemak lebih banyak. Ini dikarenakan pada prinsipnya, lanjut Emilia, tubuh manusia membutuhkan asupan makanan setiap empat jam sekali.
"Tubuh memiliki cara kerja yang tidak bisa diganggu. Kalau diganggu maka tubuh akan mengubah sistemnya dan malah jadi berakibat buruk," jelasnya di Jakarta, belum lama ini.
Nah, saat orang terbiasa melewatkan sarapan maka asupan makanan yang diperlukan sel untuk proses metabolisme pun terhambat. Akibatnya, kata Emilia, gula darah akan turun mencapai batas minimal. Dengan kebiasaan tidak memberi asupan di pagi hari untuk sel, maka produksi energi pun akan semakin turun.
"Karena sudah terbiasa tidak sarapan, tubuh akan menimbun lemak lebih banyak ketika makan siang atau snacking. Tentu otak menstimulasi untuk mencari makanan yang manis dan mengandung lemak yang berlebih. Ini merupakan cara sel mempersiapkan diri dengan mengonsumsi makanan lebih banyak sehingga lemak tertimbun," imbuhnya.
Beranjak dari fakta itulah Emilia menyarankan agar tidak lagi melewatkan sarapan. Tak hanya itu, sarapan yang baik juga sebaiknya memenuhi zat gizi yang lengkap, di antaranya karbohidrat, protein dan serat.
"Sarapan bisa dengan setengah apel lalu dikombinasikan dengan roti dan susu. Bisa juga telur setengah matang karena proteinnya cukup tinggi dan bagus untuk membakar lemak," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!