Suara.com - Selama ini sarapan seringkali dianggap sebagai rutinitas penting sebelum memulai aktivitas, karena dapat meningkatkan proses metabolisme.
Ada banyak manfaat lain yang populer dari sarapan, sebut saja membantu meningkatkan kinerja memori otak, menjaga suasana hati dan kemampuan kognitif yang lebih baik.
Namun sebuah penelitian baru-baru ini mematahkan manfaat sarapan seperti yang telah disebutkan tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr Alex Hodge dari Monash University ini ingin mencari tahu apakah sarapan benar-benar penting bagi tubuh kita.
Untuk mendapatkan temuannya, ia menganalisis 32 peserta yang memiliki penyakit obesitas. Hodge mengarahkan respondennya untuk berpuasa antara pukul 20.00 hingga tengah hari.
Ia mendapati bahwa para respondennya yang melewatkan sarapan bisa membantu menurunkan berat tubuhnya yang berlebih. Para peserta kehilangan berat selama 12 minggu percobaan dan terbukti memperkecil lingkar pinggang mereka.
Namun penelitian lain yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition mendapatkan temuan yang bertolak belakang. Sebanyak 309 responden yang memiliki kelebihan berat badan dan berusia 20-65 tahun tidak mengalami perubahan berat badan walau telah melewatkan sarapan beberapa hari.
Penelitian yang dilakukan Hodge pun memiliki beberapa keterbatasan salah satunya dari jumlah responden. Penelitian tersebut juga tidak membahas frekuensi dan asupan makanan lain sepanjang hari. Peneliti lain juga menyarankan untuk tidak melewatkan sarapan meski temuan Hodge mendapati hasil yang berbeda.
Nutrisi yang didapatkan saat sarapan penting untuk menyiapkan tubuh menjalani aktivitas sepanjang hari.
Sarapan yang sehat sebaiknya mencakup hal-hal berikut:
1. Biji-bijian. Contohnya sereal gandum, muffin, kerupuk, dan roti panggang.
2. Protein. Contohnya selai kacang, daging tanpa lemak, ikan, dan telur rebus.
3. Susu rendah lemak. Contohnya susu, yogurt plain rendah gula, dan keju rendah lemak.
4. Buah-buahan dan sayuran. Contohnya buah-buahan dan sayuran segar, 100% jus buah asli tanpa tambahan gula.
Jika tak memiliki waktu untuk membuat sarapan pada pagi hari, Anda bisa menyiapkannya di malam sebelumnya, sehingga ketika pagi tinggal dipanaskan dan dihidangkan. Jadi, sarapan tetap penting untuk tubuh Anda.(lifehack.org)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!