Suara.com - Sebuah studi terkini menunjukkan bahwa emosi atau amarah dapat memicu serangan jantung dalam waktu yang sangat singkat.
Peneliti Thomas Buckley dari Universitas Sydney dan Rumah Sakit Royal North Shore di Australia mengatakan bahwa setiap seseorang meluapkan emosinya dalam satu kesempatan maka bisa berakibat serangan jantung mendadak yang berbahaya.
Ia menambahkan bahwa peningkatan risiko serangan jantung setelah amarah atau emosi itu diakibatkan dari peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, serta penyempitan pembuluh darah.
Para peneliti menyimpulkan bahwa risiko serangan jantung dalam dua jam setelah seseorang meluapkan amarahnya dapat terjadi lima kali lebih mungkin jika emosi yang dikeluarkan masih rendah, dan lebih parahnya jika amarah itu sangat besar, kemungkinan serangan jantung terjadi 9,5 kali lebih tinggi.
Buckley menyarankan bahwa dokter harus memeriksa penderita penyakit jantung atau orang-orang yang berisiko terkena serangan jantung yang cenderung emosian. Tindakan preventif seperti pengurangan aktivitas yang memicu stress dalam kehidupan sehari-hari harus sering dilakukan. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak