Suara.com - Ketika kita mengutuk atau menghujat di sekitar orang-orang tentang suatu kondisi yang sedang kita alami, terutama menggunakan kata-kata yang kasar pasti akan menjadi pertanyaan, apakah itu pantas dikatakan? Vulgar atau tidak? Apakah saya menyinggung orang lain? Apakah terdengar tidak berpendidikan? atau Apakah pantas karena ada anak-anak di sekitar pada saat menghujat.
Namun sebuah penelitian baru dapat menjawab itu semua. Telah diteliti bahwa meskipun berdampak buruk karena penilaian orang lain ternyata ada manfaat dibalik hujatan atau luapan emosi Anda.
Peneliti Inggris dari Keele University menemukan bahwa menghujat dapat berimplikasi untuk mnegurangi rasa sakit secara fisik dan emosional.
Untuk mendapatkan temuan ini, dilakukan suatu percobaan dimana beberapa orang memasukkan tangannya ke dalam air es. Mereka dibagi dalam dua kelompok, dimana kelompok pertama menahan rasa dingin yang sangat menyakitkan sambil tak henti-hentinya menghujat. Sedangkan kelompok berikutnya tanpa menghujat.
Hasilnya, mereka yang menahan dingin dalam dengan mengutuk dapat menahan dingin lebih lama daripada yang diam saja. Ternyata hal ini terjadi karena adanya pengalihan perhatian saat seseorang menghujat atau mengutuk suatu hal.
Penelitian selanjutnya juga menunjukkan bahwa hujatan yang kita keluarkan begitu bermanfaat. Penelitan ini dilakukan terhadap dua orang yang bermain video game yakni permainan golf, di antara kedua peserta ini, salah satunya dianjurkan untuk bermain sambil meluapkan kata-kata kotor sedangkan seseorang lainnya hanya diam.
Semakin banyak kata-kata kotor yang dikeluarkan oleh seseorang saat bermain video game ternyata membuatnya memenangkan pertandingan. Peneliti yang menganalisis fenomena ini mengatakan bahwa luapan emosional melalui kata-kata bisa mengurangi tingkat stres.
Meski penelitian menunjukkan bahwa luapan emosi melalui omongan ini baik bagi kesehatan emosional Anda, namun dalam menggunakannya Anda harus bijak. Bagaimanapun kata-kata kotor kurang pantas didengar terutama secara berlebihan.
Jika Anda merasakan nyeri, cobalah berteriak sekuat mungkin di saat yang tepat sehingga bisa membantu Anda untuk mengurangi rasa sakit yang mendera. (Your Tango)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak