Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia, WHO melaporkan bahwa dampak polusi udara di dunia telah meningkat empat kali lipat selama satu dekade terakhir.
Polusi ini telah menyumbang delapan juta kematian di seluruh dunia, di mana Cina dan India merupakan negara-negara yang terkena dampak paling buruk.
"Otoritas kesehatan nasional harus meningkatkan kesadaran untuk menyelamatkan nyawa dan mengurangi biaya kesehatan, terkait polusi udara," kata WHO dalam sebuah pernyataan pers dalam pertemuan di Jenewa, pekan lalu.
Penelitian terbaru oleh WHO dan lembaga internasional lainnya juga menunjukkan bahwa paparan polusi udara menyebabkan risiko parah penyakit kardiovaskular, seperti stroke, penyakit jantung iskemik, dan penyakit pernapasan.
WHO Bagian Penelitian Kanker mengungkapkan bahwa partikulat dalam polusi juga dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Beranjak dari kekhawatiran itulah WHO menyerukan semua negara dan penyelenggara kesehatan untuk mengembangkan sistem pemantauan kualitas udara, demi meningkatkan pengawasan semua penyakit akibat polusi udara.
Tahun lalu, WHO melaporkan bahwa Dehli merupakan kota paling tercemar di antara 1.600 kota di dunia, melebihi Bejing. Polusi udara di Delhi 10 kali lebih tinggi dari standar yang telah ditetapkan.
Rekomendasi yang dapat diberikan untuk menciptakan udara bersih adalah mendukung transportasi bersih, perumahan dan pembangkit listrik hemat energi, dan industri dan pengelolaan sampah kota yang lebih baik. (Zeenews)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!