Suara.com - Demam disertai kejang sering dialami anak-anak berusia di bawah lima tahun. Meski tak semua kejang merupakan tanda epilepsi, orangtua harus melakukan pertolongan pertama yang benar untuk mengatasinya.
Pasalnya kejang yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak. Lantas bagaiamana menanganinya? Dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Bunda, dr Irawati Hawari, mengingatkan orangtua untuk tidak memasukkan benda apapun ke dalam mulut anak ketika anak mengalami kejang. Menurutnya hal ini justru bisa menghambat anak untuk bernapas sehingga membahayakan nyawa anak.
"Kalau ada anggapan ketika kejang dimasukkan benda ke mulut ini salah kaprah. Harusnya miringkan posisi anak agar jalan napasnya lapang," kata dokter Irawati pada temu media bertajuk "Kejang, Apakah Selalu Epilepsi?" di Rumah Sakit Bunda Jakarta, belum lama ini.
Kemudian orangtua juga tidak boleh menahan gerakan anak saat kejang. Ia hanya menganjurkan orangtua untuk mengamankan benda-benda di sekitar anak agar tidak membahayakan diri ketika mengenainya.
"Jangan tahan anak ketika bergerak saat kejang. Ini bisa memicu pergeseran sendi pada anak. Lebih baik amankan dari benda pecah belah atau memicu api agar tidak membahayakan," imbuh Ira.
Orangtua, lanjut Ira juga harus menghitung lamanya kejang yang dialami anak. Jika berlangsung 3-5 menit bahkan lebih dikhawatirkan bisa memicu kerusakan otak, sehingga orangtua harus selalu menyiapkan obat anti kejang.
"Setelah kejang mereda coba tanyakan ke anak apa yang dirasakannya sebelum kejang. Mungkin hal ini bisa membantu dokter ketika dilakukan pemeriksaan," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Mewah, Ini 7 Kunci Utama Rumah yang Ideal untuk Anak
-
Resmi Cerai Secara Verstek, Raisa dan Hamish Daud Sepakati Co-Parenting
-
Keterlibatan Ayah dalam Pola Asuh Anak Pengaruhi Nasib Negara, Seserius Itu?
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Hati-hati! Tanpa Disadari, Orang Tua Bisa jadi Pelaku Bullying bagi Anak
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit