Suara.com - Anak mungkin menghabiskan waktu lebih banyak dengan sang ibu dibanding ayah. Salah satu penyebabnya karena ayah dituntut untuk encari nafkah sehingga mengorbankan sebagian besar waktunya jauh dari anak. Padahal, keterlibatan sang ayah dalam pengasuhan anak sangat berpengaruh pada kecerdasan intelektual anak.
Hal ini disampaikan psikolog dari Universitas Indonesia, Rini Hildayani. Ia menjelaskan, bahwa anak yang diasuh oleh ayahnya sejak dini memiliki kemampuan kognitif lebih baik ketika memasuki usia enam bulan hingga satu tahun.
"Anak akan memiliki nilai IQ yang lebih tinggi ketika menginjak usia tiga tahun, serta berkembang menjadi anak dan individu yang mampu memecahkan permasalahan dengan baik, dibanding anak yang tidak mendapatkan pengasuhan secara langsung dari ayah," katanya pada temu media bertajuk 'Menjadi Ayah Hebat bagi si Kecil' di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (3/3/2015).
Saat ini, lanjut Rini, masih banyak anggapan yang menyatakan bahwa pengasuhan dipegang oleh ibu. Hal ini yang membuat para ayah tidak terpacu untuk terlibat lebih jauh dalam pengasuhan si kecil.
"Masih ada prinsip tradisional bahwa ibu yang berhak mengasuh anak dan ayah berperan sebagai pencari nafkah. Padahal jika peran pengasuhan antara ibu dan ayah mendapat porsi sama maka tumbuh kembang anak akan lebih optimal," imbuhnya.
Oleh karena itu, Rini mengimbau para istri untuk memberikan kepercayaannya kepada suami dalam mengurus anak. Misalnya, dengan memberikan waktu bagi ayah dan sang buah hati untuk bermain bersama.
"Dukungan pasangan paling utama dibutuhkan. Sekarang banyak juga para ayah yang ikut serta dalam seminar-seminar parenting. Hal ini bagus untuk menanamkan pentingnya pengasuhan dari figur ayah terhadap anak," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar