Maraknya pengobatan yang menjanjikan kanker payudara sembuh tanpa operasi dinilai merugikan para pasien. Dokter spesialis bedah onkologi RS. Dharmais, Walta Gautama mengatakan bahwa waktu kesembuhan pasien akan semakin lama jika mendapatkan pengobatan tanpa operasi tersebut.
"Banyak pasien saya di Dharmais, kurang lebih 60 persen yang datang dengan stadium lanjut. Dan mereka mengaku bahwa sebelumnya mencoba berbagai pengobatan tanpa operasi yang kini banyak diiklankan," ujar wakil ketua III Yayasan Kanker Payudara Indonesia pada pembukaan Seminar Nasional 'Menuju Indonesia Bebas Kanker Payudara Stadium Lanjut' di Jakarta, Sabtu (31/10/2015).
Bahkan dr Walta menjelaskan hasil penelitian yang menyebut bahwa pasien kanker payudara yang menjalani operasi harapan hidupnya lebih panjang ketimbang mereka yang mendapat pengobatan alternatif lebih dahulu.
"Penelitian menunjukkan bahwa pasien yang dioperasi harapan hidup tiga kali lipat lebih lama dibanding pasien yang pengobatannya delay ke alternatif dulu. Akhirnya mereka datang ke medis sudah dalam kondisi lanjut," imbuhnya.
Ia pun menegaskan bahwa tindakan medis seperti pengangkatan payudara memang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran sel kanker ke organ lainnya. Sayangnya, banyak perempuan yang takut kehilangan salah satu atau kedua payudaranya sehingga menghindari operasi.
"Kita selaku para dokter ingin memberikan yang terbaik untuk pasien. Sebisa mungkin kita mencegah agar tumor jinak misalnya tidak menjadi kanker, dan bagaimana kanker stadium awal yang peluang kesembuhannya tinggi bisa kita cegah agar tidak jadi stadium lanjut. Jadi stigma ini harus dihilangkan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?