Suara.com - Tanya:
Selamat sore Dokter,
Saya seorang perempuan sudah menikah dan memiliki anak. Belum lana ini saya melakukan pap smear dan hasilnya sebagai berikut:
Sel epitel skuamosa 10 persen tertutup mucus Eritrosit San leukosit
- Sel endoserviks ditemukan
- Sel metaplastik ditemukan
- sel epitel skuamosa: sel intermedit predominan
Interpretasi: Negatif untuk kelainan intraepitelial (walaupun negatif, saya butuh penjelasan sedikit tentang sel-sel endoserviks dan metaplastik).
Pertanyaan kedua, saya baru saja lepas ASI kira-kira tiga bulan lalu. Anak saya sekarang berumur hampir 3 tahun. Ketika anak berusia 6 bulan, saya mulai kembali haid, tapi hanya keluar flek merah kecoklatan kental yang hanya berlangsung selama sehari.
Selebihnya, flek hanya sedikit keluar. Hal tersebut berlangsung sampai sekarang, ketika saya sudah tidak memberikan ASI. Dahulu, ketika menyusui anak pertama, saya sama sekali tidak haid. Begitu lepas ASI, saya kembali haid secara normal. Saat itu, saya memang masih berusia 24 tahun. Apa solusinya agar saya bisa haid seperti biasa? Terima kasih.
Cassey
Jawab:
Halo selamat Sore Cassey,
Dalam hal ini memang diperlukan suatu pemeriksaan penunjang seperti pap smear, tapi tentunya dokter harus menyatukan hasil yang ditemukan antara pemeriksaan fisik dengan hasil dari pap smear ini untuk ditegakkan diagnosanya sehingga dapat dikatakan ada baiknya berkonsultasi langsung kepada dokter yang merawat Anda sebelumnya.
Memang wajar terjadi apabila pada seorang perempuan yang menyusui ASI secara kontinyu dengan intensitas yang sering dapat mengakibatkan adanya perubahan dari siklus menstruasi bahkan sampai tidak menstruasi. Terkadang ibu yang menyusui ASI pada anaknya selama 6 bulan pertama secara full merupakan suatu metode KB alami walaupun tidak 100 persen.
Hal ini terjadi pula pada diri Anda sehingga mengakibatkan adanya perubahan dari haid Anda. Namun jika Anda menggunakan KB, hal ini juga sangat dapat terjadi mengingat efek dari penggunaan KB tersebut yang mengganggu haid Anda.
Jadi, saya anjurkan untuk berkonsultasi juga mengenai hal ini kepada dokter kandungan Anda, agar dilakukan pemeriksaan secara langsung sehingga nantinya diketahui apakah ada kendala pada sistem reproduksi Anda sekaligus mengkonsultasikan hasil pap smear tersebut.
Terima kasih. Semoga membantu ya.
Dijawab oleh dr. Deffy Leksani Anggar Sari
Sumber: www.meetdoctor.com
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!