Suara.com - Pakar diabetes Profesor Dr dr Sidartawan Soegondo menjelaskan pengobatan diabetes mellitus pada tahap yang paling ringan tidak memerlukan obat melainkan hanya dengan mengubah pola hidup menjadi pola hidup sehat.
"Jika penyakit diabetes sudah diketahui, baru saja diketahui, dan belum ada komplikasi, obatnya bukan pakai obat tapi mengubah pola hidup," kata Sidartawan di Jakarta, Selasa.
Ia menekankan pengobatan untuk pengidap diabetes berbeda-beda tergantung kondisi pasien saat datang ke tenaga medis. Apabila pengidap diabetes sudah mengalami berbagai macam komplikasi, maka akan lebih banyak obat yang diberikan.
"Sekali lagi, kalau kita mengobati seseorang tergantung pada tahap mana penyakitnya. Tidak bisa dikatakan obat diabetes hanya satu atau dua, tergantung kondisi pasien saat datang ke tenaga kesehatan," jelas dia.
Oleh karena itu, Sidartawan mengingatkan agar masyarakat berinisiatif untuk mendeteksi dini penyakit diabetes sebagai bentuk pencegahan. Dia menjelaskan diabetes merupakan penyakit progresif yang akan tambah berbahaya apabila terlambat dideteksi.
Sidartawan mengatakan diabetes merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, namun dapat dikendalikan kadar gula darah untuk memperpanjang masa hidup dan memperbaiki kualitas hidup pengidapnya.
Dia juga menekankan bahwa obat adalah opsi terakhir dari tiga cara untuk melawan diabetes.
"Tapi semua pengobatan harus mengatur aktivitas tubuh yaitu berolahraga, mengatur pola makan, baru terakhir dengan obat," kata dia.
Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat untuk melawan penyakit diabetes melitus yang menjadi ancaman besar bagi kesehatan atau "silent killer" dalam memperingati Hari Kesehatan Sedunia pada 7 April 2016.
Pemerintah mendorong agar masyarakat Indonesia mengupayakan deteksi dini sebagai langkah pertama pencegahan penyakit diabetes melalui fasilitas pelayanan kesehatan tingkat dasar.
Pemerintah mengangkat tema "Cegah, Obati, Lawan Diabetes" pada Hari Kesehatan Sedunia karena penyakit diabetes dianggap sebagai suatu ancaman yang telah menjadi penyakit pembunuh nomor tiga di Indonesia setelah penyakit pembuluh darah di otak seperti pada pasien stroke dan penyakit jantung. [Antara]
Berita Terkait
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental