Suara.com - Tanya:
Selamat siang Dokter,
Saya perempuan berusia 24 tahun dan belum menikah. Haid saya tidak teratur, Dok, datangnya bisa dua bulan sekali. Tetapi bulan lalu haid saya sampai lebih dari 15 hari.
Saya sudah ke dokter spesialis kandungan, dan hasil USG tidak ada permasalahan. Saya diberi obat Regumen Norethisterome 5 mg, tetapi saya minum obatnya tidak teratur, sering lupa.
Setelah haid berhenti, tidak sampai 10 hari sudah haid lagi (masa haid normal selama 5 hari). Setelah obatnya saya minum lagi, 4 hari kemudian saya haid lagi. Apakah ini berbahaya? Bagaimana solusinya? Mohon bantuannya, Dok. Terima kasih.
CR
Jawab:
Selamat siang CR,
Siklus menstruasi adalah serangkaian perubahan tubuh perempuan yang terjadi sebagai bentuk persiapan tubuh terhadap kehamilan. Sekitar sebulan sekali, tumbuh lapisan baru (endometrium) pada rahim untuk dibuahi sel telur.
Ketika tidak ada sel telur yang dibuahi, lapisan rahim tersebut akan luruh. Inilah yang disebut dengan menstruasi. Umumnya, siklus menstruasi terjadi dalam rentang waktu 28 hari, tapi ada juga orang yang mengalami rentang siklus menstruasi selama 21 hari.
Penyebab Siklus Menstruasi tidak teratur biasanya karena sebagai berikut:
1. Stres
Saat stres, tubuh akan menurunkan jumlah hormon gonadotropin-releasing hormone agonist (GnRH) yang bisa menyebabkan terlambat haid. Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter supaya mendapatkan solusi mengatasi stres agar menstruasi kembali teratur.
2. Sakit
Penyakit adalah penyebab terlambat haid. Anda tidak perlu khawatir karena hal ini biasanya bersifat sementara saja dan siklus menstruasi akan kembali normal saat Anda sembuh. Namun, jika menstruasi tetap tidak teratur padahal Anda sehat, segera hubungi dokter.
3. Obat Regumen
Obat ini berisi hormon sintetik (norethisterone) digunakan sebagai pengobatan perdarahan rahim difungsional. endometriosis, metropati hemoragika, sindroma pra-menstruasi, penundaan waktu haid, menoragi dan dismenore. sebaiknya anda meminum obat sesuai dengan aturan dokter.
Demikian penjelasan yang dapat disampaikan, semoga membantu. Terima kasih.
Dijawab oleh: dr. Adnan Yusuf
Sumber; https://meetdoctor.com/
Berita Terkait
-
Stop Percaya Mitos! Dokter Kulit Bongkar 5 Salah Kaprah Soal Jerawat yang Bikin Makin Parah
-
Nadin Amizah Geram, Konsultasi Online ke Dokter Malah Dapat Balasan Minta Follow Back
-
Lebaran Tetap Prima dengan Konsultasi Daring Kesehatan Gigi dan Mulut Bersama Dokter
-
Ada Layanan Konsultasi Dokter Gigi Gratis untuk 10 Ribu Orang, Ini Cara Aksesnya!
-
Payudara Keluar Minyak, Apa Penyebabnya?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?