Suara.com - Anda tentu sudah sering mendengar bahwa ibu menyusui (busui) harus banyak mengonsumsi makanan untuk memperlancar produksi air susu ibu (ASI). Namun busui juga harus menyeleksi ketat makanan yang masuk ke tubuhnya, karena dapat mempengaruhi kesehatan bayi secara langsung.
Oleh karena itu ada beberapa makanan yang sebaiknya dibatasi atau bahkan dihindari oleh busui, karena dapat mempengaruhi kondisi bayinya, seperti dikutip dari Zeenews.
1. Rempah-rempah seperti kayu manis, bawang putih, kari, cabai
2. Cokelat
3. Buah-buahan bersifat asam seperti jeruk, lemon, limau, bahkan minuman olahan dari buah tersebut
4. Sayuran 'mengandung gas' seperti bawang, kubis, bawang putih, kembang kol, brokoli, mentimun, dan paprika.
5. Kafein, hindari terlalu banyak kafein saat menyusui, karena dapat mengganggu pola tidur bayi Anda.
6. Alkohol, tampaknya baik-baik saja untuk mengonsumsi alkohol sesekali, tetapi Anda harus membatasi konsumsi alkohol, karena dapat mempengaruhi pola makan dan tidur bayi.
7. Ikan tinggi merkuri seperti hiu, ikan todak, king mackerel, tilefish, dan lain-lain, karena dapat mempengaruhi otak bayi.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Biar Kurus: Ini 6 Aturan Main Diet Sehat yang Gampang Diterapin
-
7 Rekomendasi Skincare untuk Busui, Ada Anti Aging dan Mencerahkan Kulit
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Intermittent Fasting: Diet Populer dengan Manfaat dan Risiko Kesehatan
-
Banyak Obat Diet Tiruan, Perusahaan Farmasi Ini PHK 9.000 Karyawan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?